Metro

Simulasi Pembelajaran Tatap Muka di Sekolah Diawali Rapid Test

Muhaimin

KOTAKU, BALIKPAPAN-Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Balikpapan telah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan untuk memilih wilayah yang akan melakukan simulasi pembelajaran tatap muka di sekolah. Utamanya tingkat SMP. Hasilnya, ada dua kelurahan yang memungkinkan karena berada di zona kuning. Yakni Kelurahan Teritip sebanyak tiga sekolah dan Kelurahan Kariangau sebanyak dua sekolah.

“Kami sudah bersurat ke DKK untuk melakukan Rapid Test terhadap seluruh siswa, guru dan tenaga kependidikan, tinggal menunggu jadwal kapan dilaksanakan Rapid Testnya,” tutur Kepala Disdikbud Balikpapan Muhaimin di aula Pemkot usai penyerahan penghargaan PKK., Senin (16/11/2020).

Jika hasil Rapid Test memungkinkan untuk dilaksanakan pembelajaran tatap muka, maka aktivitas belajar mengajar di sekolah pun akan segera dimulai di lima sekolah dari dua kelurahan tersebut.

Dijelaskan, pelaksanaan Rapid Test dilakukan bagi siswa yang tempat tinggalnya berada di luar dari lokasi sekolah atau di luar dari zona kuning. Hampir 600 siswa di Kelurahan Teritip yang terdata akan mengikuti Rapid Test sedangkan untuk Kelurahan Kariangau berkisar 400 siswa. “Jika mereka (siswa, Red) berada di daerah setempat (zona kuning atau hijau, Red) tidak perlu Rapid Test,” tukasnya.

Kembali dia menuturkan, sejatinya, pembelajaran tata muka lebih mudah dilakukan untuk Sekolah Dasar (SD) tetapi Rapid Test bagi para murid dinilai tidak mudah dan jumlah pun cukup banyak. Sehingga, pembelajaran tata muka diperuntukkan siswa SMP.

Adapun rencana simulasi pembelajaran tata muka tersebut di antaranya siswa yang hadir sebanyak 50 persen dari jumlah siswa, waktu belajar dikurangi, kombinasi sebagian masuk tatap muka dan sebagian melalui daring, protokol kesehatan tetap dilaksanakan dan yang terakhir disesuaikan dengan hasil Rapid Test.

“Tunggu jadwal dari DKK karena kami sudah seminggu mengajukan surat kapan akan dijadwalkan, apakah Rapid Test dilaksanakan di sekolah atau di Puskesmas,” imbuhnya.(*)

To Top