Metro

SMPN 17 Balikpapan Wajibkan Siswa Membaca 10 Menit Sehari, Diapresiasi Disdikbud

Doddy Yustus Sulu

KOTAKU, BALIKPAPAN-SMP Negeri 17 Kota Balikpapan mewajibkan siswa dan siswi untuk membaca di ruang perpustakaan. Hal tersebut dilakukan agar minat baca semakin meningkat.

Lebih dari itu, dengan membaca, siswa dan siswi SMPN 17 dapat memperluas wawasan dan pandangannya.

Seperti yang disampaikan Kepala SMPN 17 Kota Balikpapan Doddy Yustus Sulu ditemui di sela aktivitasnya, Senin (23/10/2023).

Dia mengatakan, bahwa mewajibkan siswa dan siswi membaca selama 10 hingga 15 menit setiap pagi sebelum jam pelajaran dimulai.

“Jadi para siswa dan siswi bisa membaca buku yang ada di perpustakaan maupun buku yang telah disediakan di ruang kelas.

Alhamdulillah saat ini minat baca siswa dan siswi SMPN 17 sudah sangat baik,” kata Doddy, menerangkan.

Menurut Doddy, biasanya buku yang ada di perpustakaan terkadang dipinjam oleh para siswa-siswi untuk dibaca di rumah masing-masing.

Sekurangnya ada 30 hingga 35 siswa dan siswi yang meminjam buku untuk dibawa pulang.

Pihaknya berharap dengan adanya literasi membaca tersebut, dapat mendekatkan para siswa dan siswi kepada buku.

“Karena kebiasaan membaca adalah kunci bagi kapasitas literasi,” harapnya.

Ia menjelaskan, bahwa buku yang ada di perpustakaan dianggarkan melalui Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Kemudian untuk lemari bukunya bantuan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Balikpapan.

“Jadi bantuan buku tersebut dari Dana Bos Daerah maupun (pemerintah) pusat. Setiap tahun kami selalu menganggarkan, apalagi tahun ini kurikulum sudah diganti. Maka bukunya juga kami ganti,” terangnya.

Dia menambahkan, untuk perpustakaan yang ada di SMPN 17, sudah berdiri sejak 20 tahun yang lalu. Dulu masih biasa saja dan sederhana. Kalau sekarang sudah dibenahi dan sudah lebih baik lagi.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Balikpapan Irvan Taufik mengatakan, bahwa pihaknya memberikan apresiasi kepada sekolah yang telah membuat para anak didik meningkatkan kembali minat baca.

“Kalau bisa bukan minat baca saja, pihak sekolah juga harus bisa melakukan berbagai inovasi, seperti cara pembelajaran dan lain-lain,” pungkasnya (*)

To Top