Metro

Staf Ahli Pemkot Balikpapan Resmikan Blok Khusus TTQ Lapas

KOTAKU, BALIKPAPAN-Staf Ahli Bidang Sosial Kesejahteraan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Pemerintah Kota Balikpapan Haemusri Umar didaulat meresmikan blok khusus Tahsin Tahfiz Quran bagi Warga Binaan Permasyarakatan (WBP) Lapas Kelas II A Balikpapan dan menyerahkan bantuan CSR berupa ambulance dari PT Kelindo Coal Indonesia, Jumat (18/3/2022) sore.

Blok khusus itu dijadikan pemisahan antara WBP berkemampuan penghafal Alquran yang bertujuan untuk memudahkan pembinaan dan pengawasan oleh Lapas sehingga dapat memberi pengaruh positif bagi WBP lainnya.

Dalam peresmian itu, Haemusri secara simbolis menandatangani prasasti berwarna hitam sebagai tanda bahwa blok khusus itu telah diresmikan. Selain itu, secara simbolis ia juga memberikan sebuah duplikat kunci yang terbuat dari steroform kepada Kepala Lapas Kelas IIA Balikpapan Pujiono Slamet.

“Saya mewakili wali kota mengucapkan terima kasih kepada PT Kelindo Coal dan PT Tambang yang sudah perduli kepada pemerintah yang melaksanakan kegiatan WBP Lapas Kota Balikpapan, meskipun berada di luar Balikpapan tapi aktivitasnya masih di Kaltim yakni di Paser,” tutur Haemusri kepada awak media di sela kegiatan yang berlangsung di aula Lapas Kelas IIA Balikpapan.

Dia berharap blok khusus maupun ambulance bermanfaat bagi warga binaan Lapas Balikpapan.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Divisi Pemasyarakatan (Divpas) Jumadi mewakili Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kanwil Kemenkumham) Kaltim Sofyan, memberikan apresiasi kepada Lapas Klas IIA Balikpapan terkait terobosan blok khusus TTQ.

“Kami menekankan pentingnya inisiatif tersebut dalam mendukung upaya pembinaan WBP, apalagi penghuninya mayoritas beragama Islam. Ini sebagai percontohan, saya yakin warga binaan yang lain akan mengikut,” tutur Jumadi dengan penuh optimis.

Kepala Lapas Balikpapan Pujiono Slamet usai peresmian menjelaskan untuk sementara blok khusus TTQ dilengkapi dua kamar, dihuni 50 WBP.

Sebelumnya, blok khusus tersebut dijadikan pusat kegiatan pesantren sebagai bagian dari upaya pembinaan para narapidana beragama Islam.

“Jadi ada blok pesantren, dari blok ini di buat khusus Tahsin dan Tahfiz untuk lebih mendalami (ilmu agama),” tutupnya. (*)

To Top