Peristiwa

Syukurlah, Polresta Sebut Tindak Kejahatan Tahun 2019 Turun

Kepala Polresta Balikpapan AKBP Turmudi, SIK (kanan) saat menggelar press conference dengan awak media (foto:kotaku.co.id/qis)


KOTAKU BALIKPAPAN-Penyalahgunaan narkoba, pencurian kendaraan bermotor (Curanmor), pencurian dengan pemberatan (Curat), penganiayaan berat (Anirat) dan pencurian kekerasan (Curas) dianggap tindak kejahatan yang menonjol sepanjang tahun. Namun tahun 2019, berdasarkan data crime index, kelima kasus kejahatan tersebut diklaim turun dibanding tahun sebelumnya. Hal itu dikemukakan Kepala Kepolisian Resort Kota (Polresta) Balikpapan AKBP Turmudi, S.I.K saat press conference dengan awak media edisi akhir tahun di kantornya, Jalan Jendral Sudirman, Senin (30/12/2019).

“Kami tetap mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk saling menjaga keamanan dan stabilitas lingkungannya masing-masing. Itu untuk meminimalisir potensi rawan kejahatan,” jelasnya.

Bersamaan dengan itu, lanjut Turmudi menjelaskan, Polresta Balikpapan juga melakukan terobosan kreatif guna menunjang kinerja personel dan sarana mempererat tali silaturahmi kepada masyarakat. Inovasinya terdiri empat kategori meliputi bidang pembinaan, operasional, prestasi dan penghargaan.

Aspek pembinaan secara umum, pelanggaran anggota menurun karena Polresta Balikpapan telah melakukan upaya pembenahan pada sistem pembinaan personil. Terutama bidang rekruitment dan pembinaan karir serta bidang pengawasan di mana tidak ada toleransi kepada anggota Polri yang melakukan pelanggaran.

Kemudian pada aspek operasional. Tahun 2019, jumlah keseluruhan kejahatan (crime total) menurun sebanyak 55,8 persen. Pun begitu untuk jumlah perkara yang dilaporkan ke polisi dan jumlah yang diselesaikan di pengadilan dalam kurung waktu tertentu (crime clearance) tahun 2019, turun sebesar 63,7 persen.

Namun di sisi lain, pelanggaran lalu lintas mengalami kenaikan 22 persen. Akan tetapi sebaliknya, kecelakaan lalu lintas turun sebesar 72 persen dari tahun sebelumnya. Penurunan tersebut lanjut dia menerangkan, berkat diterapkannya operasi keselamatan, operasi patuh dan operasi zebra.

Dalam kesempatan tersebut Turmudi menyoroti proyek pembangunan gedung yang belum selesai di area Polresta. Bahkan disinyalir molor karena masih mengandalkan dana dari Pemerintah Kota Balikpapan. Adapun biaya yang diajukan untuk pengerjaannya Rp 125 miliar sedangkan dana yang terealisasi baru Rp 50 miliar.

“Harapannya mendapat perhatian dari pemerintah kota untuk penambahan dana hibah agar pembangunan bisa dilanjutkan,” pungkasnya. (qis)

To Top