
KOTAKU, BALIKPAPAN-Sebanyak 12 Kepala Keluarga (KK) di RT 37, Kelurahan Graha Indah, Balikpapan Utara, dievakuasi, karena tanah huniannya ambles.
Terpantau ada 14 rumah terdampak pergerakan tanah sehingga merusak bangunan milik warga. Bahkan akses jalan warga yang sudah disemenisasi juga rusak.
Ketua RT 37 Kelurahan Graha Indah Andi Firmansyah mengatakan, warga sekitar mulai melihat adanya retakan dinding rumah sejak malam Natal 2023. Namun belum menyadari akan terjadinya kejadian tersebut.
“Pas 1 Januari 2024 baru kejadian. Sekitar pukul 9 malam,” ujar Andi Firmansyah, ditemui di lokasi, Rabu (3/1/2024).
Saat ini, pihaknya bersama personel Tim Rescue Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Balikpapan sedang mendata warganya yang terdampak untuk segera dievakuasi dari rumahnya.
Guna mengantisipasi kejadian longsor susulan akibat hujan yang belakangan makin intens.
“Saat ini makan dan minum warga terdampak masih dibantu tetangga. Secara swadaya. Tapi kami akan siapkan tenda sebagai tempat evakuasi sementara kalau memang diperlukan,” ulasnya.
Adapun rumah warga terdampak sebanyak dua blok, yakni blok Jalan Purnawirawan 8 dan 9. Lokasinya dekat dari Perumahan Polda Griya Prima Lestari.
Sementara itu, Camat Balikpapan Utara Muhammad Fadli Pathurrahman menindaklanjuti laporan masyarakat dengan mengunjungi lokasi kejadian.
“Alhamdulillah tim Rescue Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan bergerak cepat merespons bencana ini,” ujar Fadli Pathurrahman.
Ia menyebut, Dinas Sosial (Dinsos) Kota Balikpapan bekerja cepat untuk memberikan bantuan makanan untuk para korban.
Pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Balikpapan, untuk segera memperbaiki akses jalan yang mengalami kerusakan.
“Kemudian BPBD juga memberikan bantuan berupa Family Kit untuk (penghuni) lima rumah yang terdampak. Yang agak parah dampaknya dan tidak bisa ditempati lagi,” ulasnya.
Family Kit merupakan paket perlengkapan keluarga yang terdiri dari sabun mandi, sikat dan pasta gigi serta beragam kebutuhan dasar lainnya.
Dia melanjutkan, berdasarkan informasi yang dia terima, warga merasakan pergerakan tanah di kawasan itu, sejak malam Natal 2023.
Kemudian berlanjut hari berikutnya. Pergeseran tanah diyakini dipicu tingkat curah hujan yang cukup tinggi selama beberapa hari.
“Paling parah itu saat hari Minggu dan Senin. Ketika hujan deras sehingga membawa dampak kepada rumah-rumah ini,” ungkapnya.
Ia menyampaikan apresiasi atas gerak cepat tanggap Kelurahan Graha Indah bersama Ketua RT 37 dan warga sekitar, yang memberikan pertolongan kepada warga terdampak, khususnya yang tidak bisa menempati rumahnya.
“Harapan kami dari Pemerintah Kecamatan Balikpapan Utara, setelah melihat kondisi warga terdampak, agar bisa segera mendapat pertolongan,” katanya.
Ia menyebut, ada lima KK yang dipastikan tidak dapat menempati rumahnya karena terkena dampak paling parah.
Salah satu rumah warga seperti terbelah, dinding betonnya terpisah, sedangkan bagian plafon runtuh dan memperlihatkan rangka baja ringan, bagian atapnya.
“Pastinya warga harus dievakuasi. Terutama warga yang rumahnya bagian bawah. Itu juga kalau umpamanya terjadi hujan dalam satu atau dua hari, kami tidak bisa memprediksi seperti apa dampak yang ditimbulkan,” katanya.
Ia juga menyampaikan telah berkoordinasi dengan PLN untuk memutus aliran listrik rumah-rumah warga terdampak untuk mengantisipasi hal tak diinginkan. (*)
