
KOTAKU, BALIKPAPAN-Tak sedikit orang terpuruk akibat perjalanan cinta yang tak sesuai harapan. Cinta, selalu menjadi isu seksi yang menarik diperbincangkan. Hal tersebut yang membuat Our Fanzine, media alternatif lokal milenial dan Gen Z di Balikpapan, menggelar showcase bertajuk ‘Perayaan Patah Hati’.
Kegiatan showcase versi anak muda yang tergabung dalam komunitas Our ini adalah yang kedua setelah sukses menggelar showcase pertama beberapa waktu lalu. “Sebelumnya sudah pernah showcase, yang temanya beda banget. Kalau sekarang adalah band, showcase pertama temanya fotografi,” ujar Azi Ryza Muhammad, perwakilan Our Fanzine, Minggu (23/5/2021).
Showcase jilid 2 kali ini menghadirkan Better Think of Something (BTOS), sebuah band pop beraliran punk asal kota minyak yang terdiri dari lima personil, Surya Adhim sebagai vokalis, Topan Rahmadani sebagai gitaris, Wahyu Rizki atau Cuta sebagai bassis, Anggi Cahyo atau Odang sebagai drumer, Fariz Reyhan untuk keyboard.
Menurut Azi, menarik benang merah Our menggelar showcase bertujuan sebagai ajang untuk mengenalkan karya-karya lokal asli Balikpapan di lingkungan anak muda. “Showcase adalah ajang memamerkan karya yang sudah dibuat. Melalui kesadaran kita terhadap lingkungan sekitar, ingin saling memberi tahu satu sama lain karya-karya anak muda di Balikpapan,” tambah Azi sapaan akrabnya.
Showcase kedua ini digelar di Rooftop Crowded Coffee, Sabtu (22/5/2021) lalu. Lokasi showcase ini memiliki tiga lantai, untuk lantai dua difungsikan sebagai lokasi pameran instalasi berupa mural, pohon harapan, deskriptif kamar seorang yang sedang sakit hati memberi kesan pilu dan sendu.
“Sengaja dibuat penerangan sederhana, agar yang hadir kali ini bisa merasakan atmosfir kesedihan yang syahdu. Konsepnya kolektif DIY, teman-teman mengerjakan sendiri dengan alat seadanya,” imbuh Azi.
Ketika ditanya mengenai tema Patah Hati, Topan yang gitaris BTOS mengatakan ide awal tersebut berangkat dari cerita para personil band menghadapi patah hatinya masing-masing. Tak hanya asmara, namun juga kepedihan dipatahkan oleh kawan sejawat. Karenanya, patah hati, tidak menjadi halangan untuk berkarya. Justru menjadi pemicu yang melahirkan gairah inspirasi untuk lagu-lagu.
“Lagu pertama yang dikeluarkan BTOS judulnya Pergilah. Bercerita soal pengalaman pribadi saya ditinggal nikah. Dari situ, ingin menggelar pesta yang merayakan patah hati,” jelas pria yang kerap disapa Opan tersebut.

Perayaan patah hati juga menampilkan band lokal lain yakni Rushing To Goals, Solois Sanur, dan Rascalev yang memilih untuk menampilkan musikalisasi puisi. “Semoga, showcase ini bisa sebagai pemicu untuk musisi dan pekerja seni kreatif di Balikpapan, untuk lebih berkembang dan berani memperkenalkan karyanya,” tutup Opan. (*)
