Ekbis

Tiba di Pelabuhan Semayang, Menteri PPN/Bappenas Hitung Kemampuan Pelindo IV Layani Cargo IKN

Menteri PPN/Bappenas Suharso Monoarfa (kanan) beserta rombongan saat tiba di Pelabuhan Semayang disambut Dirut Pelindo IV Prasetyadi (foto:kotaku.co.id/chandra)

KOTAKU, BALIKPAPAN-Setelah melihat dari dekat progres proyek pembangunan Bendungan Semoi di Kecamatan Sepaku Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) untuk kebutuhan air bersih di kawasan Ibu Kota Negara (IKN) sekaligus berbincang dengan warga setempat pada Kamis (22/4/2021), Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Suharso Monoarfa mengakhiri kunjungan kerjanya di Pelabuhan Semayang sebelum kembali ke Jakarta, Jumat (23/4/2021).

Setibanya di Pelabuhan Semayang, Menteri PPN/Bappenas didampingi Bupati PPU H Abdul Gafur Mas’ud beserta rombongan disambut Direktur Utama (Dirut) PT Pelindo IV (Persero) Prasetyadi beserta jajaran manajemen dan melaporkan kesiapan pelabuhan yang dikelola Pelindo IV dalam mendukung pembangunan IKN. Pelabuhan yang dimaksud masing-masing Terminal Peti Kemas (TPK) Karingau yang dikelola PT Kaltim Kariangau Terminal yakni perusahaan konsorsium PT Pelindo IV dengan Pemerintah Provinsi Kaltim. Kemudian Pelabuhan Semayang dan Pelabuhan Kampung Baru.

“Kami sampaikan, dukungan kami terhadap proyek pembangunan dan saat IKN sudah berjalan,” ucap Prasetyadi usai menerima kunjungan Menteri PPN/Bappenas.

Laporan yang disampaikan melalui diskusi di ruang VIP terminal penumpang Pelabuhan Semayang, disambut positif oleh Menteri PPN/Bappenas. “Dan Pak Menteri tadi mulai menghitung, apakah pelabuhan kami bisa menampung kegiatan IKN karena kemungkinan ada perpindahan barang cargo 21 juta ton untuk pembangunan IKN,” paparnya didampingi General Manager (GM) PT Pelindo IV cabang Balikpapan H Iwan Sjarifuddin.

Terkait itu, ia memastikan ketiga pelabuhan terdekat dengan kawasan IKN tersebut dipastikan mampu melayani. “Kami hitung-hitung di (TPK) Kariangau itu cukup karena kapasitas (bongkar-muatnya) 500 ribu TEUs (twenty foot equivalent unit) dikali rata-rata cargo 20 ton berarti 10 juta (terakomodir) dengan asusmi penumpukan 3-4 hari,” jabarnya bersemangat.

Selanjutnya, jika waktu inap kontainer (dwelling time) bisa lebih cepat, ia meyakini bongkar muat hingga 20 juta ton mampu dilayani TPK Karingau.

Dirut Pelindo IV Prasetyadi saat melaporkan kemampuan ketiga pelabuhan yang dikelola dalam melayani bongkar muat barang kebutuhan pembangunan IKN (foto: kotaku.co.id/chandra)

TPK Karingau tidak sendiri, pelabuhan lainnya yakni Pelabuhan Semayang juga memiliki kemampuan yang tidak kalah besar. “Pelabuhan Semayang melayani barang cargo dan masih cukup (untuk kebutuhan bongkar muat proyek IKN). Ditambah lagi Pelabuhan Kampung Baru, untuk menampung (bongkar muat) barang material proyek pembangunan seperti pipa, tiang pancang, batu dan lainnya. Setelah itu, dikirim ke (kawasan IKN) menggunakan kapal kecil,” jelasnya.

Itu perhitungan saat proyek pembangunan IKN. Bagaimana jika pusat pemerintahan RI mulai berjalan di PPU diikuti tingginya kiriman logistik, lagi-lagi Prasetyadi meyakinkan pelabuhan yang dikelola Pelindo IV tersebut, dapat diandalkan. Itu sejalan dengan rencana pengembangan ketiga pelabuhan tersebut yang nantinya dilakukan secara simultan.

Tak main-main, total Rp1 triliun dianggarkan untuk kebutuhan perluasan dan peningkatan kapasitas. Masing-masing Rp600 miliar untuk TPK Karingau, Rp300 miliar untuk Pelabuhan Semayang dan Rp100 miliar untuk Pelabuhan Kampung Baru. (*)

To Top