Metro

Tingginya Kasus Kekerasan Seksual di Kota Balikpapan, Tahun 2021 Ada 15

Sri Wahyuningsih

KOTAKU, BALIKPAPAN-Kasus kekerasan seksual di Kota Balikpapan menempati rangking tertinggi dibandingkan kasus kekerasan yang lain seperti kasus kekerasan fisik atau psikis.

“Data yang kami miliki itu ada sekitar 45 kasus kekerasan seksual pada tahun 2020, menyebar hampir enam kecamatan,” ucap Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Sri Wahyuningsih ditemui usai launching Puspaga Harapan V di UPTD Puskesmas Baru Tengah, Selasa (16/2/2021).

Yuyun sapaan karibnya mengatakan apabila kasus kekerasan seksual terbanyak terdapat di Kecamatan Balikpapan Selatan. “Rata-rata kekerasan seksual pada perempuan dan anak itu kadang-kadang yang melakukan adalah orang terdekat dari pada anak itu sendiri, anak nggak ngerti gitu ya,” ungkapnya.

Akan tetapi ada juga yang dilakukan atas dasar suka sama suka, semisal jika yang melakukan adalah pacarnya. Lanjutnya dampak dari sosial media (sosmed), banyak korban yang melaporkan akibat tergoda berkenalan melalui sosmed sampai akhirnya berbuat yang tidak pantas karena belum waktunya.

Menurutnya, orangtua perlu membekali anak-anak dengan pemahaman bahwa sebelum menikah tidak boleh melakukan hubungan suami istri. Termasuk pengawasan dari orangtua yang minim terhadap anak-anak, sehingga anak menjadi korban.

“Kasus kekerasan seksual ada 15 tahun ini, dalam arti ada limpahan dari tahun lalu masih terdata di kami karena ada yang belum tuntas,” papar Yuyun.

Oleh sabab itu, pembukaan layanan konseling Pusat Pembelajaran Keluarga Sahabat Keluarga Balikpapan Unit V (Puspaga Harapan V) ini merupakan bagian dari strategi untuk mengawal supaya angka kekerasan terhadap perempuan dan anak atau kekerasan dalam rumah tangga dapat ditekan, khususnya di Balikpapan Barat.

“Dari data kami tahun 2021 ini, data laporan yang masuk ada tiga, kami berharap nantinya Puspaga Harapan V bisa menjadi bagian daripada akses masyarakat untuk mendapatkan layanan konseling dari para psikolog,” serunya.

Lantaran adanya keterbatasan tenaga psikolog yang dimiliki baru sebanyak dua orang, akhirnya dibagi dalam lima unit Puspaga Harapan yang ada di Puskesmas Balikpapan. Di antaranya, dua di Kecamatan Balikpapan Selatan yakni di kantor DP3AKB dan Puskesmas Sepinggan. Kemudian, masing-masing satu di Puskesmas Balikpapan Utara, Balikpapan Tengah, dan di Balikpapan Barat.

“Kami jadwalkan untuk Puskesmas Baru Tengah ini mendapatkan layanan Rabu, minggu keempat, dimulai pukul 08.30-15.00 Wita,” pungkasnya.(*)

To Top