
KOTAKU, BALIKPAPAN-Anggota DPRD Kota Balikpapan Sufyan Jufri menilai perlunya pengembangan objek wisata baru di Kota Minyak, yang bisa menopang Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor pariwisata.
Menurut Sufyan, saat ini hanya Pantai Manggar yang menjadi satu-satunya objek wisata, lumbung PAD dari sektor pariwisata di Balikpapan.
“Kami terus mendorong Organisasi Perangkat Daerah (OPD) pengelola pariwisata untuk meningkatkan jumlah pengunjung.
Kami sudah menyampaikan banyak ide dan program yang dapat diimplementasikan untuk menarik lebih banyak wisatawan,” kata Sufyan, Selasa (19/11/2024).
Meski begitu, lanjut dia, masih ada sejumlah kendala di lapangan. Mulai dari minat pengunjung hingga ketersediaan fasilitas umum dan keamanan di lokasi wisata.
Tentunya, sektor itu memerlukan perhatian penuh dari pemerintah yang terus berupaya mendongkrak pemasukan daerah. Agar geliat pariwisata ini mampu menjadi bagian dari pengembangan perekonomian di tingkat lokal.
“Kami mendorong pengelola kawasan wisata untuk menciptakan program-program inovatif.
Salah satu usulan yang menarik adalah pembuatan pusat kerajinan budaya. Jadi wisatawan tidak hanya terfokus pada Pantai Manggar, karena kita juga punya kebudayaan lokal,” ungkapnya.
Menurut Sufyan, objek wisata ini dapat memberikan pengalaman yang lebih kaya bagi pengunjung. Sekaligus memberikan ruang bagi ekonomi kreatif di wilayah tersebut.
Apalagi Balikpapan terkenal sebagai kota majemuk, karena penduduknya mayoritas adalah pendatang dari luar daerah.
“Dengan kondisi ini akan berkembang interaksi budaya yang saling menghormati dan kondusif. Kita harus punya kajian strategi pariwisata. Itu akan berkontribusi pada diversifikasi PAD dari pariwisata.
Jadi tidak hanya bergantung pada satu lokasi. Kami ingin melihat pariwisata Balikpapan berkembang secara berkelanjutan,” tambahnya.
Sufyan menyebut penguatan sektor pariwisata sangat penting. Terutama dengan strategi yang tepat, Balikpapan dapat menjadi destinasi wisata yang lebih menarik.
Hal ini dapat dilakukan melalui kolaborasi antara pemerintah, pelaku usaha dan masyarakat setempat untuk menciptakan pengalaman wisata yang unik dan berkesan. (*)
