
KOTAKU, BALIKPAPAN-Dalam upaya memperkuat sistem pengelolaan sampah dari hulu ke hilir, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Balikpapan menggenjot pembangunan Bank Sampah Unit (BSU) untuk seluruh kelurahan.
Langkah ini merupakan bagian dari strategi jangka pendek untuk mengurangi beban sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Manggar yang daya tampungnya semakin terbatas.
Kepala DLH Balikpapan Sudirman Djayaleksana, menyatakan bahwa pembangunan sebanyak 204 BSU ditargetkan dengan komposisi minimal enam BSU untuk setiap kelurahan.
Selain itu, Bank Sampah Induk (BSI) akan dibentuk untuk setiap kecamatan sebagai pusat pengelolaan dan pendistribusian hasil pengumpulan sampah dari BSU.
Saat ini, lanjut Sudirman baru dua BSI yang sudah beroperasi, namun nantinya setiap kecamatan ditargetkan memiliki satu BSI sebagai bentuk penguatan sistem.
“Strategi ini bertujuan untuk mengubah paradigma masyarakat dalam mengelola sampah, dari yang selama ini membuang, menjadi memilah dan memanfaatkan,” jelas Sudirman kepada wartawan, Rabu (23/4/2025)
Tidak hanya pembangunan BSU dan BSI, DLH Balikpapan juga tengah mempersiapkan teknologi pengolahan sampah berbasis insinerator.
Teknologi ini dirancang untuk mengubah sampah menjadi energi listrik melalui proses pembakaran yang dikendalikan.
Disebutkan, Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan telah menyiapkan lahan seluas 5 hektare dari total 40 hektare yang tersedia sebagai lokasi pembangunan fasilitas insinerator tersebut.
Namun, meskipun rencana ini sudah diajukan ke Kementerian Lingkungan Hidup, proses pelaksanaannya masih menunggu keputusan dari pemerintah pusat.
“Sudah kami sampaikan ke Menteri Lingkungan Hidup, tapi masih di-Hold, menunggu keputusan presiden,” ujar Sudirman.
DLH optimistis, dengan kombinasi pendekatan berbasis masyarakat melalui BSU dan teknologi insinerator, Kota Balikpapan akan mampu memenuhi target nasional pengurangan sampah dan memperpanjang umur TPA Manggar secara signifikan.
Pemkot Balikpapan juga berharap partisipasi aktif dari masyarakat dalam memanfaatkan bank sampah sebagai bagian dari solusi lingkungan berkelanjutan. (*)
