
KOTAKU, BALIKPAPAN-Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Irfan Taufik menyebutkan prestasi tertinggi untuk sekolah Adiwiyata yakni Adiwiyata Mandiri.
Dan dunia pendidikan Balikpapan boleh berbangga. Betapa tidak, tahun 2023, terdapat 15 sekolah yang dianugerahi kasta tertinggi sekolah Adiwiyata yakni Adiwiyata Mandiri.
Masing-masing SDK Santa Theresia Balikpapan, SDN 002 Balikpapan Tengah, SDN 003 Balikpapan Utara, SDN 004 Balikpapan Selatan, SDN 006 Balikpapan Timur.
Kemudian SDN 007 Balikpapan Utara, SDN 009 Balikpapan Utara, SDN 010 BAlikpapan Selatan, SDN 012 Balikpapan Kota, SDN 015 Balikpapan Kota, SDN 020 Balikpapan Barat, SDN 027 Balikpapan Tengah, SMPK Santo Mikail Balikpapan, SMPN 5 dan SMPN 10 Balikpapan.
Bersamaan dengan itu, 11 sekolah di Balikpapan juga dianugerahi Adiwiyata Nasional.
Seolah tidak mau ketinggalan, sejumlah sekolah lainnya juga dianugerahi sebagai sekolah Adiwiyata tingkat Provinsi Kaltim.
“Jadikan kami masih banyak sekolah yang posisi saat ini adalah Adiwiyata provinsi,” kata Irfan saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Rabu (8/11/2023).
Maka, pihaknya berkomitmen untuk menggenjot sekolah itu agar meningkatkan prestasi yang sebelumnya sebagai sekolah Adiwiyata tingkat provinsi Kaltim menuju Nasional.
“Kemudian lanjut ke Adiwiyata tertinggi yaitu Mandiri,” sebutnya.
Kendati demikian diperlukan kesabaran dan ketekunan mengingat butuh waktu untuk mencapai setiap jenjang Adiwiyata hingga kasta tertinggi.
“Tentu harus berkolaborasi dengan berbagai pihak terutama dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH). Kemudian forum Adiwiyata Balikpapan,” jelasnya.
Lebih dari itu, dengan menggandeng perusahaan didekat sekolah dalam hal ini yang berbentuk Corporate Social Responsibility (CSR), juga diperlukan.
“Butuh CSR untuk mendukung sekolah agar bisa mempersiapkan diri untuk meningkatkan jenjang Adiwiyatanya yang dari tingkat provinsi menjadi Adiwiyata Nasional. Selanjutnya sebagai sekolah Adiwiyata Mandiri,” ujarnya kemudian.
Dan tidak kalah penting, anugerah sekolah Adiwiyata Mandiri dapat dipertahankan.
Lanjut Irfan menerangkan, mempertahankan gelar sekolah Adiwiyata Mandiri menjadi penting karena jika tidak maka status sekolah akan diturunkan.
“Jadi kami dorong untuk masuk dalam gerakan bersama agar ketika mencapai puncak itu bisa dipertahankan.
Kami pastikan terus dukung dengan melakukan pembinaan bersama dengan berbagai pihak sebab itu tiap tahun ada penilaian,” ungkapnya.
Lanjut Irfan, penilaian meliputi guru murid dan orang tua murid bisa berkolaborasi untuk membiasakan hidup untuk menjaga lingkungan membuang sampah pada tempatnya.
“Itu sebuah pembiasaan, kalau itu sudah dijalankan saya yakin untuk mempertahankan itu tanpa persiapan apapun sudah pasti tetap bisa dipertahankan sebagai sekolah Adiwiyata Mandiri,” tuturnya. (*)
