KOTAKU, BALIKPAPAN-Program vaksinasi Demam Berdarah Dengue (DBD) yang dilaksanakan sejak akhir tahun 2024 di Kota Balikpapan mulai menunjukkan hasil menggembirakan.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan Alwiati dijumpai dalam sebuah kesempatan, Senin (11/11/2024).
Dia menjelaskan bahwa hasil vaksinasi yang dimulai tahun lalu sudah menunjukkan dampak signifikan, terutama untuk dua kecamatan endemik.
Masing-masing Balikpapan Utara dan Balikpapan Tengah. “Penurunan kasus DBD sudah terlihat nyata, terutama di wilayah yang selama ini memiliki angka kasus tertinggi,” ujarnya.
Lanjut dia menjelaskan, sebagai kota pertama di Kalimantan Timur (Kaltim) yang menjalankan vaksinasi DBD, Balikpapan memanfaatkan hibah dari APBD Provinsi Kaltim, dengan alokasi dana sebanyak Rp10 miliar yang diberikan melalui Dinas Kesehatan Kaltim.
Program ini difokuskan untuk anak usia sekolah, dengan sasaran usia 6-15 tahun yang menerima dua dosis vaksin dalam rentang waktu tiga bulan.
Vaksinasi dilakukan melalui kerja sama dengan sekolah-sekolah, memastikan anak didik dari dua kecamatan paling rawan mendapat perlindungan dini.
Namun, Alwiati menyatakan bahwa masih ada empat kecamatan lain yang belum mendapat cakupan vaksinasi dan berharap program ini dapat diperluas ketika ketersediaan vaksin tercukupi.
Saat ini, DKK Balikpapan masih menunggu tambahan dosis dari pemerintah pusat agar bisa melanjutkan program vaksinasi secara merata.
Selain vaksinasi, Alwiati menekankan pentingnya upaya pencegahan aktif oleh masyarakat.
Dia mengimbau warga untuk terus menjaga kebersihan lingkungan dan aktif mencegah nyamuk Aedes Aegypti berkembang biak melalui kegiatan kerja bakti dan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) secara rutin.
“Penurunan kasus ini tentu sangat melegakan, namun bukan berarti lengah. Warga tetap perlu waspada dengan menjaga kebersihan lingkungan agar jentik nyamuk tidak berkembang,” tutupnya. (*)
