KOTAKU, BALIKPAPAN-Pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara ke Penajam Paser Utara (PPU) tentu juga membawa dampak bagi Kota Balikpapan yang notabene sebagai wilayah terdekatnya.
Setiap tamu yang berkunjung pun acap kali melintasi Kota Minyak ini, maka julukan pintu gerbang IKN pun kerap disematkan.
Untuk itu, Balikpapan perlu bersolek sebagai kota penyangga, tak hanya segi infrastruktur yang terus dibenahi, Kota Balikpapan juga merencanakan membenahi segi transportasi umum.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Balikpapan Adward Sekenda Putra merencanakan akan melakukan pengembangan sarana angkutan massal.
Sebagai koridor utamanya dipilih jalan protokol tepatnya Jalan Jendral Sudirman.
“Itu gambaranya seperti di Jakarta, lebih tepatnya Busway yang jalan terus, itu yang kami coba kembangkan nanti agar tidak terlalu banyak kendaraan,” katanya kepada media ini, di Balai Kota, Jum’at (3/11/2023).
Meski nantinya baru beroperasi di Jalan Jendral Sudirman, namun tidak menutup kemungkinan akan berkembanh ke rute wilayah Timur, Utara, Selatan dan Barat.
“Master plan sudah ada rencana mewujudkan keinginan angkutan massal tersebut, bahkan kami juga sudah meminta Kementerian Perhubungan untuk pengadaan bus,” ujarnya.
Dia berharap tahun 2024 sudah terealisasi agar masyarakat terbiasa dengan angkutan umum.
“Karena seiring dengan pembangunan IKN dengan konsep Smart City, Balikpapan sebagai penyangga harus turut menyesuaikan,” ujarnya.
Di sisi lain, ia juga merencanakan menyulap Angkutan Kota (Angkot) sebagai Feeder alias transportasi pengumpan, dalam hal ini akan melintas di jalur yang tidak dilalui oleh kendaraan Sistem Angkutan Umum Massal (SAUM).
“Contohnya seperti di Jalan Ruhui Rahayu. Jalan itu tidak dilalui oleh SAUM, maka feeder (angkot) nanti yang masuk,” jelasnya.
Kendati demikian, untuk merealisasikan itu Angkot di Balikpapan perl5 bersih dari sopir tembak dengan cara melakukan penindakan tegas.
“Nanti kami tindak tegas dulu agar tertib dan sopirnya ya benar-benar sopir angkot, bukan sopir lainya,” pungkasnya. (*)
