Metro

Wali Kota Panggil Pengembang Kupas Banjir di GPA Balikpapan

Wali Kota Balikpapan H Rahmad Mas’ud saat meninjau lokasi banjir di perumahan GPA (kotaku.co.id/januar)

KOTAKU, BALIKPAPAN-Hingga hari ini, Rabu (28/6/2023), tercatat sudah 10 hari, puluhan warga RT 53 Perumahan Griya Permata Asri (GPA) di Balikpapan Selatan terpaksa mengungsi ke rumah tetangganya akibat banjir yang menggenangi sebagian kawasan tersebut.

Mengingat genangan air itu tak mengalir, warga pun khawatir terserang penyakit. Bahkan, Selasa (27/6/2023) saat Puskesmas setempat melakukan pemeriksaan terhadap warga, terhitung ada 18 orang yang mengalami penurunan imunitas tubuh.

Sejatinya, upaya demi upaya terus dilakukan, setidaknya agar rumah warga tak lagi terendam.

Mulai Senin (26/6/2023), relawan berinisiatif meminjamkan mobil tangki berkapasitas 5 ribu liter yang digunakan untuk menyedot air.

Menggunakan tangki itu, air sempat surut kurang lebih 30 cm. Tangki itu bolak-balik menyedot air di kawasan itu hingga 12 kali.

Kemudian dilanjutkan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Balikpapan yang juga berupaya menyedot air tersebut menggunakan alatnya.

Kendati demikian, alam berkata lain. Rabu (28/6/2024) pagi, hujan mengguyur kawasan tersebut. Walhasil, debit air kembali meningkat dan genangan kian meluas.

Sebelumnya hanya tujuh rumah yang tergenang air. Namun kini bertambah menjadi sembilan rumah.

Pejabat juga silih berganti mendatangi kawasan itu untuk memikirkan solusinya. Mulai dari Wakil Ketua DPRD Balikpapan Budiono hingga tiga anggota DPRD yakni Suwanto, Fadlian Noor dan Pantun Gultom.

Usulan demi usulan disuarakan. Mulai dari penyedotan berkala hingga pembuatan bozem sementara, maupun relokasi wilayah yang terimbas banjir.

“Tapi yang terpenting kering dulu sebab dalam waktu dekat masyarakat merayakan Iduladha,” kata Pantun Gultom di sela kunjungannya, Selasa (27/6/2023).

Gultom juga mengakui telah bertemu dengan perwakilan kedua belah pihak perumahan untuk memecahkan masalah ini.

“Jika tidak ketemu (solusi), maka lanjut dengan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan kedua belah pihak,” paparnya.

Wali Kota Balikpapan H Rahmad Mas’ud turut meninjau lokasi tersebut, Rabu (28/6/2023).

Untuk solusi jangka pendeknya, orang nomor satu di Kota Balikpapan ini akan menurunkan dua alat berat untuk penanganan genangan air di kawasan perumahan itu.

“Sambil menunggu pengembangnya, nanti akan kami buka kembali dua jalur alami air menggunakan alat berat dari Dinas PU (Pekerjaan Umum, Red),” katanya.

Pekan depan, Pemkot Balikpapan juga akan memanggil pengembang GPA guna mencari solusi terkait air yang merendam sejumlah rumah di perumahan tersebut.

Bukan itu saja, rupanya perizinan dari pengembangan proyek itu belum lengkap.

“Bukan tidak ada ya, tapi belum lengkap,” tegasnya.

Salah satunya seperti izin prinsip. Menurut Rahmad, setelah izin prinsip diperoleh, bukan berarti bisa langsung membangun namun perlu melengkapi beberapa proses lainnya.

“Contohnya site plan yang harus dilengkapi,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu, dia juga kembali menyampaikan hal yang menurutnya sering diungkapkannya, yakni pengembang dipersilakan untuk berinvestasi di Kota Balikpapan.

“Tapi sepanjang persyaratan itu dipenuhi,” pungkasnya. (*)

To Top