Metro

Wali Kota Pastikan RSUD Balikpapan Barat Dibangun Tahun 2024

Rahmad Mas’ud

KOTAKU, BALIKPAPAN-Rencana pembangunan rumah sakit representatif di Kecamatan Balikpapan Barat, dipastikan berlanjut.

Terkait itu, Wali Kota Balikpapan H Rahmad Mas’ud mengatakan, Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan terus berupaya mewujudkan keinginan masyarakat, khususnya terkait penyediaan pelayanan kesehatan dengan membangun rumah sakit baru di wilayah Kelurahan Baru Ulu.

“Saat ini sudah proses lelang. Karena inkrah, sudah keluar dari putusan MK (Mahkamah Konstitusi, Red),” ujar Rahmad Mas’ud, ditemui usai meresmikan gedung baru Puskesmas Karang Rejo, Balikpapan Tengah, Selasa (19/3/2024).

Diketahui, rencana pembangunan rumah sakit di Kecamatan Balikpapan Barat merupakan bagian dari program Pemkot Balikpapan dan termasuk dalam visi misi Wali Kota Balikpapan H Rahmad Mas’ud, periode kepemimpinan 2019-2024.

Awalnya, pembangunan infrastruktur tersebut akan berjalan melalui skema penganggaran tahun jamak atau Multi Years.

Namun, warga sekitar lokasi rencana pembangunan rumah sakit yang ada di Jalan Letjen Soeprapto itu, menggugat lahan yang akan digunakan Pemkot Balikpapan. Hingga akhirnya proses hukum berjalan hingga tingkat MK.

“Keputusan MK sudah keluar dan dimenangkan Pemkot Balikpapan, dan yang menggugat ditolak. Nanti keputusan resmi MK akan kami sampaikan,” ungkapnya.

Demi menghormati proses hukum, maka Pemkot Balikpapan bersama DPRD Kota Balikpapan merevisi skema penganggaran rencana pembangunan rumah sakit tersebut.

Yakni melalui Rapat Paripurna DPRD Kota Balikpapan, dengan agenda penandatanganan Addendum II Nota Kesepakatan antara Pemkot Balikpapan dan DPRD Kota Balikpapan, tentang Pelaksanaan Sub Kegiatan Tahun Jamak Pekerjaan Pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kecamatan Balikpapan Barat, sekira November, tahun 2023 lalu.

Dengan demikian, Rahmad Mas’ud melanjutkan, Pemkot Balikpapan akan memulai proses pembangunan rumah sakit tersebut, mulai tahun 2024.

“Jadi sekarang boleh dikerjakan. Anggarannya, karena ini bukan (skema) tahun jamak, maka akan dikerjakan dengan anggaran satu tahun. Nilainya kemungkinan di bawah Rp100 miliar,” imbuhnya. (*)

To Top