KOTAKU, BALIKPAPAN-Warga Perumahan Pemda Balikpapan menyuarakan keresahan terhadap lalu lintas truk besar di lingkungannya.
Dalam kunjungan lapang Komisi III DPRD Kota Balikpapan, Senin (17/02/2025), warga meminta Pemerintah Kota (Pemkot) melarang truk roda enam ke atas masuk ke kawasan tempêta tinggalnya, dengan alasan kenyamanan dan keamanan lingkungan.
Terkait itu, Wakil Ketua Komisi III DPRD Balikpapan Halili Adinegara memahami keluhan warga dan menilai sebagai permintaian masuk akal.
Truk besar berpotensi merusak jalan yang tidak dirancang untuk kendaraan berat.
“Jika saya berada di posisi warga, saya juga pasti akan melarang truk besar lewat,” kata Halili.
Selain itu, dia menyoroti masalah lain seperti polusi udara dan getaran yang bisa berdampak terhadap struktur bangunan di sekitar jalan.
Apalagi di kawasan perumahan tersebut, akses jalan hanya selebar 4 meter. Itu dianggap tidak layak untuk dilewati kendaraan berat. Oleh karena itu, pembatasan truk besar dinilai sebagai langkah terbaik untuk menjaga lingkungan tetap aman dan nyaman.
Meski demikian, Halili menyebutkan ada pengecualian bagi kendaraan berat yang memiliki keperluan mendesak, seperti saat warga pindahan rumah atau dalam situasi darurat.
“Kalau ada keperluan mendesak, seperti pindahan rumah, mungkin kami bisa pertimbangkan izin. Tetapi, untuk truk yang lalu-lalang setiap hari, apalagi dengan suara knalpot yang mengganggu, memang harus dibatasi,” ujarnya.
Namun, lanjut Halili menambahkan, jika suatu saat jalan diperlebar menjadi 6 meter atau lebih, aturan ini bisa dievaluasi kembali. Hanya saja, untuk saat ini, pembatasan truk besar dianggap solusi terbaik demi ketenangan warga.
Kini, warga berharap agar Pemkot Balikpapan segera merespons keluhan ini dengan langkah konkret, seperti aturan lalu lintas yang lebih ketat dan perbaikan infrastruktur jalan.
Dengan begitu, Perumahan Pemda Balikpapan bisa tetap menjadi lingkungan yang aman, nyaman, dan bebas dari gangguan truk besar. (*)
