
“Itu di wilayah Kukar kemudian Kutim sebagian wilayah Kubar,” sebutnya.
Kemudian untuk gelombang tinggi memang secara histori, periode Desember lebih tinggi dibanding bulan lainnya.
Saat ini prakiraan di wilayah perairan Kaltim tinggi gelombang bisa mencapai 1,25 meter. Hal itu juga berpotensi terjadi di Kota Balikpapan hingga satu pekan.
Sementara itu, untuk wilayah perairan di Kota Baru kemudian wilayah Selat Makasar bagian tengah dan utara perlu waspada karena perkiraannya tinggi ombak bisa mencapai 2,5 meter.
Lebih lanjut, untuk banjir rob juga masih berpotensi terjadi di Kaltim, periodenya mulai 23-26 Desember. Untuk pasang maksimum diprediksi terjadi 25 dan 26 Desember malam nanti.
“Jadi untuk perairan Balikpapan sampai 2,8 sampai 2,9 meter. Muara sungai Berau itu 2,8 meter,” ulasnya.
Selain itu, dia juga meminta agar perlu mewaspadai adanya angin kencang sekitar pesisir yang juga bisa berdampak dengan tingginya gelombang.
“Tapi ini tidak berpotensi menjadi angin puting beliung karena masih memasuki musim penghujan,” ujarnya.
Oleh sebab itu, dia mengimbau kepada masyarakat yang ada di pesisir untuk waspada terhadap potensi gelombang bisa mencapai 1,25 meter.
“Pasang maksimum sudah lewat namun tetap diwaspadai karena mungkin dengan adanya hujan bisa menyebabkan banjir, kemudian dengan adanya pasang sehingga air bisa masuk ke wilayah pemukiman,” tuturnya.
Pihaknya juga meminta kepada masyarakat agar tetap memantau informasi terkait cuaca dari BMKG.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Balikpapan Silvia Rahmadina menuturkan untuk ketinggian gelombang tertinggi di perairan Balikpapan tercatat 3 meter.
“Itu nyaris merata sepanjang pesisir wilayah Balikpapan,” sebutnya.
Mengantisipasi hal itu, BPBD Balikpapan bersama instansi terkait telah mendirikan beberapa posko pengamanan hingga 2 Januari 2023.
Di antaranya di Pantai Kemala, Pantai Lamaru, dan Pantai Manggar. “Itu juga bekerja sama dengan tim dan relawan warga setempat. Semisal, Pokdarwis masing-masing tempat,” jelasnya.
Dia mengimbau terutama warga pesisir agar waspada. Tidak melakukan aktivitas ke laut sampai situasi perairan Balikpapan lebih tenang. (*)
