
KOTAKU, BALIKPAPAN-Varian baru SARS-CoV-2 yang lebih menular rupanya menjadi aktor di balik melonjaknya kasus Covid-19 di sejumlah daerah di Indonesia. Seperti Jawa Tengah dan Jakarta.
Adapun varian yang dominan terutama B.1.617.2 atau varian Delta yang kali pertama ditemukan di India. Terkait itu, Kepala Dinas Kesehatan (DKK) Balikpapan dr Andi Sri Juliarty mengatakan bahwa varian Delta penularanya lebih cepat dibandingkan varian sebelumnya.
Di Balikpapan belum ditemukan kasus varian baru tersebut.
“Ya Alhamdulillah untuk varian baru saat ini belum ada, tapi kami diminta mewaspadai seperti di Kudus yang tiba-tiba langsung banyak. Di Balikpapan (kasus Covid-19) memang naik, tapi kalau tiba-tiba naik drastis sampai 100, saya harus curiga,” tuturnya kepada awak media saat dijumpai di Balikpapan Sport and Convention Center (BSCC/Dome), Rabu (16/6/2021).
Lanjut dia menerangkan, Pemerintah Kota (Pemkot) pun tak ingin lengah. “Setiap daerah sekarang diminta melakukan antisipasi sesuai kondisi lokal,” ulasnya.
Dio sapaan akrab dr Andi Sri Juliarty mengatakan, berdasarkan hssil rapat dipimpin Wali Kota Balikpapan H Rahmad Mas’ud, berbagai antisipasi ditempuh.
Di antaranya mengatur mobilisasi dari Pulau Jawa maupun Jakarta menuju Balikpapan atau sebaliknya, terutama internal pemerintahan.
“Jadi selama 14 hari tidak boleh melakukan perjalanan dinas ke Jawa dan Jakarta, sampai Sumatera karena di sana (jumlah kasus) mulai naik juga. (imbauan) Itu untuk internal pemkot, oleh wali kota, kami diminta menunda dulu. Kemudian yang sudah sempat merencanakan tetap harus ditunda, terkecuali yang terlanjur berangkat,” ujar Dio.
Untuk yang sudah terlanjur berangkat ke Pulau Jawa diimbau memperketat penerapan protokol kesehatan, dan setibanya di Balikpapan, diharapkan bekerja dari rumah terlebih dahulu. Sekalipun persyaratan perjalanan keluar kota sudah dipenuhi yakni hasil tes bebas Covid-19.
“Mungkin saat diperiksa negatif setelah keluar laboratorium (tapi saat) perjalanan ke bandara, naik pesawat ya bisa aja. Jadi kalau bisa WFH (Work from Home, Red) dulu, kan itu juga disarankan,” ucapnya.
Sementara untuk di luar lingkup pegawai pemerintahan, wali kota akan menyurati perusaahaan swasta untuk bersama-sama melakukan pengendalian. Tidak melakukan perjalanan ke daerah zona merah jika tidak mendesak.
Selain itu, jika ada kunjungan tamu yang dari kawasan merah ia meminta agar ditunda hingga dua pekan ke depan. “Kebetulan di pemkot sebelumnya juga cukup banyak tamu yang datang. Oleh karena itu kami menjawab surat mereka bahwa kami menunda dulu penerimaan tamu pemerintah sampai dengan dua minggu ke depan,” imbuhnya.
Imbauan serupa juga berlaku untuk masyarakat. “Kalau misalnya hanya untuk jalan-jalan sebaiknya ditunda dulu.
Jadi kami semua juga cukup prihatin, mulai dari pemerintahan, pegawai swasta, hingga masyarakat untuk menunda dulu kegiatan yang mobilitasnya mengarah ke area merah,” ucapnya
Bersamaan dengan itu, penjagaan terpadu di bandara dan pelabuhan juga akan dimaksimalkan. Selain itu untuk testing juga akan diperbanyak.
“Jadi kami drop antigen lagi lebih banyak ke Puskesmas. Ditiap lingkungan, kalau ada (warga dari total) dua rumah yang positif Covid-19 maka kami minta tolong ketua RT untuk memanggil semua kontak eratnya dan testing ditempat,” pungkasnya. (*)
