
KOTAKU, BALIKPAPAN-Kepedulian Wakil Wali Kota H Rahmad Mas’ud dalam bidang pendidikan sangat tinggi, sebab kemajuan suatu kota ditentukan sejauh mana majunya pendidikan di kota tersebut dan seberapa besar kaum terdidik dan berpengalaman yang membangun kota.
Hal itu terlihat saat melepas Gesna Amarlia Permata Miknar mahasiswi jurusan Hubungan Internasional Universitas Mulawarman yang akan mengikuti Asia World Model United Nations di Bali dan Andy Ar Evrai praktisi media yang juga pengurus Karang Taruna Balikpapan yang akan mengikuti pendidikan singkat kepemimpinan dan study peradaban di Istanbul Turkey. Ada banyak pemikiran dan konsep pembangunan yang disampaikan Rahmad Mas’ud.
“Saya sangat mendukung dengan program dan kegiatan yang akan dikuti keduanya sebab Balikpapan membutuhkan SDM berpengalaman internasional untuk pembangunan ke depannya,” kata Rahmad di balaikota Selasa (12/11/2019).
Rahmad mencontohkan dengan Kota Istanbul yang merupakan salah satu pusat peradaban dunia tertua dan hingga saat ini bangunan berusia ribuan tahun masih terjaga dengan baik menjadikannya pusat wisata sejarah kelas dunia yang banyak dikunjungi oleh wisatawan dari berbagai belahan dunia.
Rahmad yang pernah berkunjung ke Istanbul juga mengakui bahwa karya arsitektur di kota tersebut memang luar biasa. Karya arsitektur pertama yang mendasari berkembangnya gaya arsitektur Bizantium ke dalam arsitektur Islam ialah Aya Sofya (Hagia Sophia). Aya Sofya dibangun pada masa Bizantium dengan gaya kental arsitektur mereka. Ketika pembukaan Islam oleh Sultan Turki Usmani, Muhammad Al Fatih, gereja ini pun diubahnya menjadi sebuah masjid. Sejak saat itu, arsitektur yang dibangun di Turki mengikuti gaya Aya Sofya yang saat ini berfungsi sebagai museum.
Selain Aya Sofya lanjut Rahmad, banyak bangunan berasitektur indah lain yang berdiri megah di sana. Monumen di Istanbul yang paling megah dikelompokkan di semenanjung bersejarah, bagian tringular daratan yang dikelilingi Laut Marmara di barat dan selatan, Golden Horn di utara, dan tembok kota ke timur. Di tempat inilah Megarian menetap dan Septimus Severus yang sebagian besar bertanggung jawab atas penyelesaian pra-Bizantium memberi perhatian khusus terhadap area ini. Adapun pusat tanah yang merupakan inti dari Istanbul adalah daerah yang kita ketahui hari ini sebagai Sultanahmet Square.
Arsitektur Bizantium dan Turki Usmani yang paling menonjol dapat dilihat dari tempat tersebut. Beberapa bangunan tersebut, yakni Masjid Sultan Mehmet, Masjid Sulayman, Topkapi Place, Aya Sofya, dan sebagainya. Perpaduan kebudayaan dapat dilihat dari bangunan-bangunan indah yang saat ini masih dilestarikan tersebut.
“Balikpapan juga memiliki potensi besar untuk ditata dan diolah menjadi sebuah pusat peradaban baru di Indonesia, sebab dengan letak yang berada di kawasan selat Makassar dan potensi panorama alam yang indah, ditambah lagi banyak peristiwa sejarah perang dunia ke-2, maka kalau potensi ini bisa dikelola dengan baik bisa menjadi modal bagi Balikpapan untuk menjadi kota wisata dan kota sejarah seperti halnya Istanbul,” gebunya.
Rahmad berharap selama mengikuti pendidikan, keduanya bisa menyerap dan mempelajari banyak hal yang nantinya bisa menjadi bahan masukan bagi pemerintah dalam membangun peradaban Balikpapan.
Sementara itu Gesna mengaku bangga dengan perhatian dan dukungan yang diberikan oleh Wawali Rahmad Mas’ud dalam program internasional yang dia ikuti. Dikatakannya, kegiatan yang akan ia ikuti merupakan agenda tahunan PBB. Ada 1.300 pemuda yang akan hadir dari 76 negara.
Ajang internasional tersebut akan dimanfaatkan Gesna untuk memperkenalkan dan mempromosikan Kota Balikpapan.
“Sesuai pesan dari pak Rahmad untuk membawa nama baik Kota Balikpapan di tingkat internasional, maka saya pun sudah menyiapkan berbagai karya-karya etnik daerah Balikpapan untuk diperkenalkan di sana,” ujar Gesna.
Hal yang sama juga disampaikan Andi, bahwa dukungan dan perhatian yang diberikan oleh Wawali Rahmad Mas’ud sebagai wujud kepedulian dan respon positif untuk kemajuan masyarakat yang dipimpin. Sebab hal ini menjadi sebuah contoh tentang komitmen dan visinya untuk menjadikan Balikpapan ke depan sebagai sebuah pusat peradaban baru di Indonesia.
“Dari diskusi dan arahan yang beliau sampaikan tadi, saya bisa memahami konsep dan arah pembangunan kota ke depan yang dimiliki Wawali,” ujar Andi yang juga anggota Korps Alumni HMI dan akademisi Universitas Mulia serta juga tergabung dalam tim kajian Bravo 47. (run)
