
KOTAKU, BALIKPAPAN-Faktor perubahan cuaca di Indonesia yang berangsur cepat dapat memicu tingkat keasaman.
Hal itu mempengaruhi kekeroposan terhadap benda keras termasuk rangka sepeda motor.
Perlu diketahui, persoalan rangka atau batang tubuh sepeda motor merupakan problem yang tidak boleh dipandang sebelah mata.
Apalagi sebagian besar penduduk Indonesia merupakan pengguna kendaraan bermotor.
Ya, sebagai brand roda dua yang paling banyak memiliki konsumen khususnya di Indonesia, Yamaha sudah lebih jauh mengantisipasi permasalahan tersebut.
Dengan konsistensi menjaga mutu dan kualitas, utamanya terhadap ketahanan rangka motor guna memanjakan peminat setianya.
Hal itu dipastikan oleh Presiden Director & CEO PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) Dyonisius Beti saat menerima Media Factory Visit 2023 di pabrik utama YIMM, Kamis (31/8/2023).
Melalui siaran pers yang disampaikan, Senin (4/9/2023) dia menegaskan, rangka motor-motor Yamaha memiliki ketebalan dibanding produk lainnya.
Dengan ketebalan rangka 2,3 milimeter, dan ketebalan cat 22 micro, menjadikan rangka Yamaha mampu bertahan lama serta anti keropos dari hujan, panas dan cuaca lainnya.

“Bahan kami lebih tebal dibanding brand lainnya. Ketebalan itu mampu menahan karat. Sistem pencelupan juga melindungi semua rangka, sehingga mampu menolak karat.
Dan setelah dilas kerangka itu dicoating lagi. Komposisi silikon sesuai standar global termasuk ditambahkannya Chemical Painting sehingga menjadi lapisan kerangka semakin kokoh dan anti karat. Inilah cara kami memproduksi bagaimana menjaga kualitas Yamaha,” jelasnya.
Sementara itu, Public Relation Manager YIMM Anton Widiantoro menjelaskan, bukan hanya kualitas dan ketebalan material part, Yamaha juga memikirkan sistem drainase untuk rangkanya.
Yakni air yang masuk dalam rangka langsung terbuang melalui celah-celah bagian bawah.
“Jadi tersedia banyak lubang yang disiapkan dalam rangka Yamaha untuk mengeluarkan jika ada air yang masuk,” terangnya.
Anton menambahkan, sejauh ini belum ada kasus terkait kekeroposan kerangka Yamaha. Yang ada, kata dia, konsumen yang memesan part kerangka akibat insiden di luar garansi.
“Jadi sampai sekarang tidak ada konsumen yang komplain kerangka karena cacat produksi.
Adanya cuman membeli kerangka akibat kecelakaan karena kefatalan sendiri. Dan saat memesannya itu harus membawa kerangka lama untuk dilihat kembali nomor serinya. Jadi tidak sembarangan. Apakah sudah sesuai dengan part keluaran Yamaha,” tutupnya. (*)
