KOTAKU, BALIKPAPAN-Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Kota Balikpapan juara pertama kompetisi Young Innovation Project (YIP) yang digelar PT Pertamina (Persero) Refinery Unit (RU) V Balikpapan. Lewat karya ilmiah berjudul pengembangan dan pemanfaatan potensi biomassa secara efisien di lingkungan sekolah. Mengalahkan empat finalis lainnya. Masing-masing SMK Kartika V-I Balikpapan yang duduk di posisi kedua dengan membawa topik alat pengganti genset sederhana portable dengan solar cell dan charger, SMA Negeri 1 Balikpapan, SMA Negeri 2 Balikpapan, dan SMA Negeri 3 Balikpapan. Pengumuman dan penyerahan hadiah digelar di kantor besar Pertamina RU V, Jumat (14/2/2020).
“Pertamina sebagai perusahaan di bidang energi juga sangat concern terhadap energi alternatif atau yang biasa disebut energi baru terbarukan. Saat ini Pertamina pun telah mengembangkan energi selain fosil dan melalui ide-ide segar dari adik-adik SMA ini akan membiasakan mereka untuk berinovasi dan dapat mengaplikasikan ilmunya untuk kebutuhan sehari-hari,” terang Region Manager Communication Relation & CSR Pertamina area Kalimantan Roberth Marchelino Verieza dalam siaran persnya.
Young Innovation Project (YIP) merupakan kompetisi karya tulis ilmiah antar pelajar se-Kota Balikpapan dengan fokus isu teknologi energi baru dan terbarukan. Kompetisi diawali dengan kegiatan sosialisasi energi baru dan terbarukan tahun 2018 lalu yang dikemas dalam kegiatan Eco Camp diikuti 12 sekolah tingkat menengah atas maupun kejuruan. Dilanjutkan tahap seleksi yang digelar tahun 2019 dan terjaring lima finalis. Selanjutnya para finalis mendemonstrasikan ide dan gagasannya dihadapan juri. Yakni perwakilan Pertamina dan akademisi dalam hal ini dosen Institut Teknologi Kalimantan (ITK). Kompetisi YIP juga bagian dari komitmen Pertamina RU V peduli akan melimpahnya ide-ide segar generasi muda dan salah satu program Corporate Social Responsibility (CSR) bidang pendidikan.
Adapun hadiah bagi para pemenang yakni dana realisasi sebesar Rp 20 juta dan uang pembinaan sebesar Rp 6 juta untuk juara pertama. Sedangkan juara kedua, berhak atas dana realisasi sebesar Rp 20 juta dan uang pembinaan Rp 4 juta. Dana realisasi diberikan untuk mendukung pemenang mewujudkan karya ilmiah. Bersamaan dengan itu, Pertamina bekerja sama dengan ITK akan melakukan monitoring dan evaluasi agar proyek dari masing-masing peserta terlaksana secara optimal.
Roberth kembali menjelaskan, selain mengasah kemampuan berpikir para peserta, kegiatan tersebut juga untuk mendukung dan memperkaya penelitian mengenai energi alternatif. Berangkat dari kondisi sumber daya alam yang semakin lama semakin terbatas, hal ini jelas berpengaruh pada terbatasnya sumber energi yang ada. Energi alternatif merupakan solusi jitu untuk menyeimbangkan kebutuhan energi yang ada.
Dalam kesempatan yang sama, salah seorang guru pendamping SMK Kartika V-I Balikpapan menaruh harap, YIP 2020 kembali terlaksana dan terbuka untuk lebih banyak sekolah. “Karena kompetisi ini sangat bagus dan memicu anak didik kami untuk berpikir ilmiah dan kritis, tentunya untuk manfaat bersama,” tutupnya. (*)
