KOTAKU, BALIKPAPAN—Berkontribusi 12,1 persen dari total realisasi investasi nasional periode tahun 2015 hingga Juni 2020, Kaltim dipandang sebagai daerah tujuan paling potensial berinvestasi untuk beberapa sektor. Antara lain agroindustri, pariwisata, minyak dan gas (Migas) dan batu bara serta infrastruktur dan energi. Hal itu dikemukakan Deputi Perencanaan Penanaman Modal BKPM Nurul Ichwan saat membuka seminar secara virtual yang digelar Bisnis Indonesia Perwakilan Balikpapan, PT Pupuk Kaltim, Bank Indonesia Provinsi Kaltim dan Pemerintah Provinsi Kaltim dengan tema Industri Pengolahan Masa Depan Ekonomi Kaltim, Selasa (13/10/2020).
“Sementara kalau dilihat dari pertumbuhan ekonominya, Kaltim masih mengandalkan pertambangan dan penggalian. Industri pengolahan ada pada posisi kedua dengan persentase 18,28 persen,” ujarnya.
Adapun realisasi investasi yang ditanam di Kaltim, sebagian besar berada di Balikpapan dengan total investasi Rp33,39 triliun dan Kabupaten Kutai Timur dengan nilai investasi Rp33,07 triliun.
Terkait itu, Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan (Bappeda) Kaltim Aswin yang didapuk sebagai pembicara mengungkapkan bahwa Kaltim telah mempersiapkan perubahan ekonomi menuju pembangunan yang lebih seimbang. Yakni antara pemanfataan potensi sumber daya alam untuk pertumbuhan ekonomi dengan jaminan keberlanjutan untuk generasi mendatang.
