
KOTAKU, BALIKPAPAN-Tepat sepekan peristiwa pembacokan yang dialami Tamrin (43) yang terjadi Jumat 2 April 2021 di Jalan Wiluyo Puspoyudo, Klandasan Ulu, Balikpapan Kota dekat Masjid At-Taqwa. Usai menjalani perawatan intensif, Kamis (8/4/2021) korban akhirnya diizinkan untuk kembali pulang ke rumahnya yang terletak di Jalan Jendral Sudirman, Gang DPRD RT 06.
Didampingi istri, Menceng (38), Tamrin mengatakan bahwa kondisinya saat ini sudah membaik. “Kalau sakit ya masih ada soalnya masih belum sembuh total,” akunya.
Dengan kondisi masih terbalut luka di tubuhnya, ia menceritakan peristiwa yang dialaminya. Sebelum pergi ke masjid ia melaksanakan salat tengah malam dan dilanjutkan dzikir sembari menunggu azan subuh.
Saat azan berkumandang, ia memutuskan menunaikan salat di masjid yang tak jauh dari tempat tinggalnya. Yakni Masjid At-Taqwa. Tak dinyana, dalam perjalanan, tepatnya sesampai di tugu yang berada di sekitaran Masjid At-Taqwa dan Balai Kota, ia diserang dengan dua bilah parang secara membabi buta. Menurutnya, saat itu penyerang mengincar kepala dan lehernya.
“Kondisi juga gelap tiba-tiba muncul aja itu orang sambil bawa parang dua, saya juga gak tahu dari mana lihatnya pas sudah dekat,” ungkapnya.
Dia juga mengatakan saat diserang, orang yang menurutnya tidak dikenalnya tersebut sempat melontarkan bahwa ia telah lama dicari. “Lama sudah kamu saya cari. Itukan berarti orang ini apakah ada musuh lain atau gimana,” timpalnya.
Dikatakanya, orang yang tidak dikenalnya berhenti menyerang setelah Tamrin berhasil merapatkan badan ke pelaku. Sambil berusaha merebut parang dari pelaku, Tamrin mengatakan kepada pelaku bahwa ia tidak memiliki musuh.
“Saya pikir kalau saya tidak rapati, ya habis saya. Lalu saya sambil ngomong saya gak punya musuh pak, jangan sampai salah orang,” ungkapnya.
Setelahnya pelaku menatap ke Tamrin dan berhenti menyerang. “Dia lihat saya, saya pun lihat dia, pada saat itulah dia mulai mundur dan membuang parangnya lalu pergi menggunakan sepeda motor,” imbuhnya.
Kondisi pun saat itu hampir tidak sadarkan diri. “Seandainya dia mau bunuh saya juga ya bisa saja,” jelasnya.
Dengan kondisi yang berdarah-darah ia pun pergi ke masjid untuk meminta bantuan, hingga akhirnya bertemu tetangganya yang bernama Heru untuk memberitahukan kepada keluarganya.
Menurutnya pelaku masih teramat asing. Namun sepintas ia mengaku mengenali pelaku. Tapi ia mengatakan tak pernah ada masalah.
“Kalau masalah ya gak pernah ada, Alhamdulillah bisa tanya sama warga sini tentang diri saya apakah saya pernah ada masalah atau tidak, saya sebelumnya lama juga tinggal di sini,” pungkasnya. (*)
