KOTAKU, BALIKPAPAN-Banjir yang melanda warga di RT 39 Gang Sama’i, Gunung Sari Ulu, Balikpapan Tengah Senin 8 Maret 2021 yang diduga akibat pengupasan lahan oleh pengembang CV Andika Mandiri Utama masih menuai polemik. Pasalnya saat ini warga masih menunggu kabar ganti rugi.
Rusdi Chandra (47) didampingi sang istri Indriyani Heldaniyah (41) salah seorang di antaranya. Kepada media ini pria yang menekuni jasa servis elektronik mengaku bahwa saat kejadian banyak barang elektronik pelanggannya yang rusak karena tidak sempat diselamatkan. Itu masih ditambah lantai kamar miliknya yang ikut amblas. Selain barang elektronik pelanggannya yang akan diservis, mobil miliknya ikut terdampak banjir.
“Total kerugian Rp12 juta karena waktu itu saya diminta rincikan. Pengembang udah saya hubungi tapi tidak ada jawaban. Namun sebelumnya pengembang minta waktu dua bulan untuk ganti rugi, karena masih berusaha menanggulangi lahan yang diterjang banjir,” tuturnya saat dijumpai Kotaku.co.id, Sabtu (10/4/20211).
Sementara itu, Ketua RT 39 Martua Nainggolan yang baru menjabat beberapa waktu yang lalu mengklaim sudah tidak ada tuntutan ganti rugi dari warganya selain Rusdi. “Yang lainnya sudah selesai lewat mediasi,” ucapnya.
Ditemui di kantor Kelurahan Gunung Sari Ulu seusai rapat beberapa waktu yang lalu, Dahlia (37) sebagai penanggungjawab perusahaan pengembang lahan di belakang rumah Rusdi, tak menampik bahwa banjir yang menimpa warga RT 39 akhir Maret 2021 lalu berasal dari proyek pengupasan lahan miliknya. Dia pun menyatakan akan bertanggungjawab atas semua permasalahan ini.
“Kami akan ganti rugi sesuai permintaan. InsyaAllah usai Lebaran nanti selesai semua. Kami juga akan membangun bozem agar tidak berimbas lagi ke warga,” pungkasnya. (*)
