Metro

Kasus Covid 19 Balikpapan Dominasi Kluster Keluarga Capai 37

Tim Satgas Covid 19 Kota Balikpapan menyampaikan perkembangan kasus di Balai Kota, Kamis (15/4/2021) (foto:kotaku.co.id/niken)

KOTAKU, BALIKPAPAN-Tim Satgas Covid 19 Kota Balikpapan menyampaikan perkembangan kasus. Terdapat penambahan 29 kasus dan satu kasus meninggal dunia. Kluster keluarga di Balikpapan hingga minggu ini mencapai 37 kluster masih mendominasi dibandingkan dengan kluster perusahaan, terutama kasus-kasus dari tamu keluarga.

“Perlunya kewaspadaan terhadap tamu yang datang apalagi yang menginap di rumah, karena kontaknya lebih lama. Seperti ketentuan jika di dalam ruangan tidak lebih dari dua jam,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan dr Andi Sri Juliarty di Balai Kota, Kamis (15/4/2021).

Dijelaskan, apabila tamu menginap di rumah disarankan agar terlebih dahulu melakukan pemeriksaan rapid antigen. Untuk kebutuhan pemeriksaan rapid test antigen, jika tamu yang datang tidak mampu melakukan pemeriksaan pada laboratorium swasta, dapat dilakukan di Puskesmas di wilayah tempat tinggal. “Kami juga menyiapkan pemeriksaan rapid test antigen dalam rangka tracing,” ujar Dio sapaan karibnya.

Terkait pemeriksaan secara GeNose di Balikpapan yang sudah menyampaikan secara resmi kepada Dinas Kesehatan Kota (DKK) adalah Rumah Sakit Restu Ibu. Selain itu juga, berdasarkan informasi Palm Klinik di Balikpapan Super Blok (BSB) mengatakan akan menyediakan GeNose namun belum melaporkan kepada Dinas Kesehatan Kota.

Seperti yang diketahui bersama, uji coba GeNose telah dilakukan di Terminal Batu Ampar dan Pelabuhan Kariangau, namun laporannya belum diterima. “Kami coba berkoordinasi dengan KKP (Kantor Kesehatan Pelabuhan, Red), karena untuk pengawasan penggunaan GeNose di bandara dan pelabuhan itu dilakukan oleh KKP,” papar Tim Satgas Covid ini.

Selanjutnya hari ini akan berkoordinasi bersama KKP, Tim Dinas Kesehatan turun ke lapangan untuk melihat uji coba GeNose tersebut. Kemudian, siang ini akan ada rapat untuk GeNose di Terminal Bus Batu Ampar. “Rapat mereka masih berlangsung,” ungkapnya.

Menurutnya, penggunaan alat yang berkaitan dengan Covid 19 merunjuk kepada ketentuan Kementerian Kesehatan. Apabila tidak ada petunjuk, maka tidak bisa dilakukan penggunaan alat deteksi Covid 19. “Saat ini GeNose ditujukkan hanya kepada pelaku perjalanan,” tutupnya.(*)

Print Friendly, PDF & Email
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

To Top