Peristiwa

Hampir Sepekan, Longsor Di Gang Kenanga Butuh Ditindaklanjuti

Hampir Sepekan, Longsor Di Gang Kenanga Butuh Ditindaklanjuti

KOTAKU, BALIKPAPAN-Bencana tanah longsor akibat hujan deras dalam beberapa waktu terjadi di rumah salah seorang warga yang bermukim di Kelurahan Margo Mulyo, Gang Kenanga RT 19, Balikpapan Barat.

Suyatmi pemilik rumah yang mengalami longsor mengaku kejadian tersebut terjadi 17 Mei 2021. Dijelaskannya, Senin itu hujan mulai turun sejak pukul 03.00 Wita subuh hingga pukul 06.00 Wita. Menurutnya hujan tersebut terkadang berhenti dan kembali hujan yang disertai angin.

“Kami tidak tahu, entah jam brapa pokoknya saya bangun pagi sudah longsor,” tutur Suyatmi kepada awak media, Minggu (23/5/2021)

Tersadar dari lelapnya, Suyatmi terkejut saat melihat kondisi tanah di sekitar rumahnya turun.

“Saya keluar jam 06.30 Wita,, saya bangunin cucu saya, tahu-tahu pas mau turun sudah longsor,” ucapnya.

Melihat kejadian tersebut, Suyatmi langsung melapor kepada RT setempat. Ketua RT 19 Eko mengaku meninjau lokasi usai mendapat laporan, namun ia mengakui pada saat itu belum memberikan laporan resmi kepada pihak kelurahan.

“Saya belum lapor ke kelurahan tapi saya ada ngomong sama orang kelurahan 4 hari yang lalu, laporan resminya sih belum, jadi disuruh fotokan aja, sudah juga difoto tapi belum sempat dikirim,” akunya.

Tak butuh waktu lama, setelah dihubungi melalui telepon seluler, Anggota Komisi III, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Balikpapan, Taufik Qul Rahman, langsung menuju lokasi, Minggu (23/5/2021).

“15 menit yang lalu dapat telpon oleh Ketua RT 19 bahwa ada longsor, kebetulan saya juga lagi ngukur untuk perbaikan lingkungan, jadi langsung saja kebetulan juga ada di lapangan jadi ya langsung turun saja. Kalo bukan kami ya siapa lagi, kami yang dipercaya oleh masyarakat, dipilih oleh masyarakat diamanahkan oleh masyarakat, ya kami ini pesuruh masyarakat,” akunya.

Tiba di lokasi, Taufiq langsung melihat-lihat kondisi dan mencoba memperhitungkan posisi tanah longsor dan dampak terhadap warga yang bermukin di bawah rumah Suyatmi.

“Sesegera mungkin harus ditindaklanjuti, kami akan berkomunikasi membuat surat resmi untuk laporan kegiatan ini, kami ambilkan buktik-buktinya agar segera ditinjau oleh pemerintah kota, karena dampaknya bisa berbahaya, khawatir jika ada pergeseran tanah. Apalagi malam ketika warga lagi tidur,” tutupnya. (*)

To Top