Metro

Pedagang Rapak Plaza Tolak Wacana Jalan Layang Km 0 Balikpapan

KOTAKU, BALIKPAPAN-Proyek pembangunan jalan layang (Flyover) Rapak menggema setelah tragedi kecelakaan maut terjadi Jumat (21/1/2022) merenggut empat nyawa dan puluhan luka-luka. Itu karena jalan layang berfungsi meningkatkan keselamatan lalu lintas dan efisiensi sekaligus mengatasi hambatan karena konflik di persimpangan

Tapi tidak bagi pedagang di Rapak Plaza. Proyek tersebut dianggap memberi pengaruh. Tujuh perwakilan pedagang Rapak Plaza menyampaikan protesnya di depan Rapak Plaza, Senin (24/1/2022) siang.

Sikap protes juga dituang secara tertulis dan akan disampaikan kepada wali kota.

Isi surat itu merupakan dampak yang akan dirasakan para pedagang di Rapak Plaza jika jalan layang beroperasi. Tertulis juga beberapa opsi untuk meminimalisir kasus kecelakaan serupa di lokasi yang sama. Seperti pelebaran jalan maupun penguatan peraturan wali kota (Perwali) menjadi peraturan daerah (Perda) dengan harapan memiliki payung hukum yang jauh lebih kuat.

“Sebelum adanya kecelakaan ini sebenarnya kami sudah dua kali bersurat kepada pemerintah namun belum ada tanggapan langsung sampai sekarang. Sedangkan yang terdampak itukan pasti pedagang d isini, yang disosialisaikan cuma RT sekitar yang tidak terdampak,” kata ketua pedagang lantai dasar Rapak Plaza Hj Fatmawati. Disebutkan, surat protes tersebut diajukan Maret 2021 dan April 2021 lalu.

Dalam kesempatan yang sama H Andi Ridwan ketua pedagang lantai I Rapak Plaza Balikpapan mempertanyakan sikap pemerintah yang tidak melibatkan suara para pedagang Rapak Plaza dalam proyek itu. “Kenapa kami tidak ada dipanggil (untuk sosialisasi, Red). Padahal kan dampaknya paling besar kami (yang merasakan),” ungkapnya.

Dia berpendapat, pembangunan jalan layang akan mempersempit akses menuju Plaza Rapak.

“Kami sebetulnya punya opsi lain, ada yang lebih hemat seperti pelebaran jalan dan Perda. Sebetulnya kalau dari dulu (dibuat) Perda dan diperketat insyaAllah tidak ada kejadian ini, karena selama ini kejadian pas jalan lagi ramai,” ulasnya.

Sementara itu, Kepala Cabang (Kacab) Rapak Plaza Dodi mengatakan proyek pembangunan itu dipastikan membutuhkan pelebaran jalan baik. “Kami dari pengelola desain teknisnya belum tahu, tapi kalau melihat itu pasti ada pelebaran kiri-kanan. Kalau saya lihat desainnya yang beredar itu, (pelebaran jalan sebagian) mengambil ke Rapak otomatis menutupi jalan sini, gimana pengunjung mau masuk,” jelasnya.

Selain itu, dalam proyek tersebut dia mengaku belum pernah mendapatkan sosialisasi secara langsung. “Tapi kalau virtual pernah dari Pemprov dan itu September tahun lalu, pembahasan jalan layang,” akunya. (*)

To Top