Peristiwa

Warga GPA Balikpapan dan Mahasiswa Gelar Aksi hingga Malam Hari di Balai Kota

Asisten I Pemkot Balikpapan Zulkifli saat menemui massa (foto:kotaku.co.id/januar)

KOTAKU, BALIKPAPAN-Warga RT 52 dan 42 Perumahan Griya Permata Asri (GPA), Kelurahan Gunung Bahagia, Balikpapan beserta aliansi mahasiswa bersatu menggelar aksi demonstrasi di depan Balai Kota Balikpapan, Kamis (21/9/2023).

Buntut banjir yang melanda di lingkungan tersebut tidak berkesudahan.

Dalam aksi itu, peserta aksi menagih janji wali kota untuk menindak tegas pengembang yang diduga menjadi penyebab banjir yang melanda sejak Juni 2023.

“Dulu pak wali kota meninjau dan menjanjikan untuk menindak tegas dan membuka pintu air,” kata Kamalia warga RT 52 di sela aksi.

Namun hingga saat ini, tak jua terlaksana, bahkan kini, rumah yang tergenang bukan hanya belasan namun sudah mencapai puluhan dan melebar hingga RT 42.

“Sekarang sudah 23 rumah yang terendam,” ujarnya.

Banjir itu, lanjut dia kini menimbulkan beragam penyakit.

Peserta aksi menyampaikan orasinya di depan balai kota (foto: kotaku.co.id/januar)

“Ayah saya masuk rumah sakit, anak saya kena penyakit kulit. tolong janji itu dibuktikan kepada kami rakyat kecil,” pungkasnya.

Dalam aksi itu, warga sempat melakukan aksi bakar ban,. Sejurus dengan itu, Asisten I Pemkot Balikpapan Zulkifli menemui peserta aksi.

Kepada wartawan, Zulkifli menjelaskan sudah berupaya memfasilitasi pertemuan pengembang perumahan GPA dan pengembang perumahan yang bersebelahan yakni Daun Village.

Mengingat banjir merupakan permasalahan kedua pengembang tersebut.

Sebelumnya, Pemkot Balikpapan juga telah mempelajari awal munculnya genangan.

“Dulu air yang selama ini menggenang itu ada di (lahan milik) Daun Village sebelum diuruk, saat lahan mulai difungsikan maka kondisi air itu pindah dan menggenangi area terendah (yakni) GPA,” paparnya.

Terkait itu, dalam waktu dekat Pemkot mengupayakan untuk mempertemukan kedua belah pengembang untuk mencari solusi.

“Yang penting hasilnya jangan justru memindahkan masalah, kami minta kedua belah pihak saling membenahi,” ujarnya.

Terkait pertemuan untuk kedua belah pihak sejatinya sudah beberapa kali dilakukan dan kesepakatan juga terjadi, namun tak ada jua hasilnya.

Perihal itu, Zulkifli mendorong GPA lebih kooperatif dan bergerak bersama untuk kemaslahatan umat.

“Kami akan ingatkan lagi kepada kedua pengembang untuk kesepakatan,” imbuhnya.

Pantauan kotaku.co.id, aksi berlanjut hingga malam hari. Barulah sekira pukul 00.30 Wita warga membubarkan diri setelah Zulkifli kembali menemui massa.

“Mohon maaf hari ini dan sampai malam hari pak wali kota memang lagi sibuk, tapi beliau janji siap bertemu dengan pukul 09.00 Wita. (*)

To Top