
KOTAKU, BALIKPAPAN-Jaringan Kolom Kosong Kota Balikpapan unjuk rasa di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Balikpapan, Rabu (11/11/2020). Menolak panelis Debat Publik yang akan digelar malam harinya.
“Tuntutannya, para panelis coba diganti untuk akademisi dari Balikpapan. Kan akademisi dari Balikpapan ada banyak seperti (dari) Uniba, Poltek, ITK, STT Migas kenapa mesti orang Samarinda yang dipanggil ke sini untuk menjadi panelis,” ucap Ketua Jaringan Kolom Kosong Kota Balikpapan Suriansyah.
Dia memandang, panelis yang berasal dari luar kota tidak mengetahui kondisi Balikpapan. “Nah itu yang menjadikan kami keberatan kepada para panelis,” jelasnya.
Sebelumnya, tepatnya 26 Oktober 2020 lalu, pihaknya mengaku sudah melayangkan surat protes kepada KPU Balikpapan, akan tetapi tidak direspon. Idealnya menurut dia, KPU Balikpapan terbuka dan bisa mengundang dalam memilih tim panelis. “Kemana sikap KPU untuk masyarakat Balikpapan.
Alangkah baiknya dikasih kesempatan untuk berdialog dengan KPU untuk menyelesaikan masalah ini,” ucapnya.
Jaringan Kolom Kosong yang mengikuti unjuk rasa tersebut dihadiri sekitar 100 orang. Pengunjuk rasa melakukan orasi ketidaksetujuan atas sikap KPU Balikpapan dengan membawa atribut spanduk bertuliskan aksi damai tolak panelis dari luar Balikpapan. Aksi menduduki kantor KPU Balikpapan sejak pukul 10.40 Wita dan berakhir damai pukul 12.34 Wita, setelah 10 perwakilan berhasil berdiskusi langsung dengan pihak KPU Balikpapan.
Sementara itu, Ketua KPU Balikpapan Noor Thoha mengatakan jika kedatangan relawan kolom kosong untuk menyampaikan aspirasi terkait dengan debat nanti malam. Menurut mereka debat yang akan berlangsung nanti malam ini terdapat keganjalan dengan tim panelis.
“Karena tim panelis ini diindikasikan kok banyak orang luar (Kota Balikpapan), dua saja orang yang dari Balikpapan dianggap ini tidak representatif atau kurang memahami masalah daerah,” tukasnya.
Thoha menjelaskan bahwa terkait tim panelis, sudah digodok satu per satu. Lanjutnya, ada nama-nama yang sudah diusulkan akan tetapi KPU Balikpapan juga melihat netralitas misalnya melihat riwayat apakah pernah mengikuti parpol. Kemudian keahlian kepakarannya, memiliki karya menjadi pertimbangan berikutnya. “Dari itu semua maka diputuskan dalam rapat pleno tim yang ada inilah yang dianggap dapat mengurangi protes. Ternyata masih ada pihak-pihak yang ingin mempertanyakan,” ujarnya.
Kembali Thoha mengatakan jika tim panelis sudah diumumkan sejsk lama. Jika ada masukan seharusnya sejak dulu. Nanti malam sudah pelaksanaan Debat Publik dan jika mengganti tim panelis sepertinya hampir tidak mungkin. Adapun tim panelis terdiri lima orang, berasal dari kalangan akademisi Samarinda sebanyak tiga orang dan dua orang berasal dari Balikpapan.(*)
