pegadaian
Metro

Asa Dekranasda Tumbuhkan Minat Desainer Batik Balikpapan

hut ri hut ri
Hj Nurlena Rahmad Mas’ud saat menyerahkan penghargaan juara (foto:kotaku.co.id/ist)
hut ri hut ri

KOTAKU, BALIKPAPAN-Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan terus berupaya meningkatkan keahlian Sumber Daya Manusia (SDM) berkualitas dalam berbagai bidang. Salah satunya bidang batik khas Balikpapan.

Hal ini didukung Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Balikpapan yang dipimpin Hj Nurlena Rahmad Mas’ud.

hut ri

Yakni dengan menginisiasi lomba Fashion Show Batik Balikpapan berkolaborasi Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (DPOP) dan Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah dan Perindustrian (DKUMKMP) Kota Balikpapan.

Kegiatan itu dilaksanakan di Balikpapan Sport and Convention Center (BSCC/Dome), Senin (16/10/2023).

“Kegiatan ini diikuti 12 peserta, dengan total 21 motif batik yang disertakan dalam lomba.

Jadi setiap peserta itu ada yang mengikutkan satu, dua, atau ada yang mengikutkan tiga motif batik,” ujar Hj Nurlena Rahmad Mas’ud, dihubungi, Rabu (1/11/2023).

Fashion show ini melibatkan anak-anak Kota Balikpapan usia sekolah dasar. Peserta mengenalkan berbagai koleksi busana batik karya desainer muda lokal Kota Beriman.

“Harapan kami tahun depan bisa diikuti lebih banyak peserta. Jadi bisa lebih berkembang,” katanya.

Ia menyebut saat ini memang belum banyak desainer lokal yang berpartisipasi.

Sehingga, pihaknya juga terus berupaya agar perlombaan itu bisa terlaksana, meskipun terhambat jumlah peserta.

“Mungkin belum PD (percaya diri, Red). Karena tak sekadar motif tapi hasil karya batik memiliki filosofinya. Dan sudah tentu harus menarik.

Kemudian pewarnaannya harus yang cantik, dan lainnya. Memang tidak gampang menciptakan suatu desain, harus punya bakat dan kemauan tinggi dan telaten,” ulasnya.

Menurutnya, proses kreatif mendesain batik bukan perkara mudah.

Dibutuhkan komitmen, kesabaran dan kemauan untuk membuat batik bernilai seni.

Ajang tersebut sekaligus menjadi panggung lahirnya bakat generasi muda dan karya terbaik berupa batik Balikpapan.

Dengan demikian, Dekranasda Kota Balikpapan, disebutnya, terus melakukan pembinaan kepada para desainer batik lokal.

Ia mengatakan, Dekranasda akan bekerja lebih giat untuk mengenalkan batik motif khas Kota Balikpapan kepada masyarakat.

Lebih dari itu, ajanh tersebut juga digadang untuk melahirkan entrepreneur.

Sebab warga Kota Beriman masih awam dengan batik motif khas Kota Balikpapan.

Tentunya, kata dia, masih kalah pamor dengan batik khas Jawa, karena membatik sudah menjadi bagian tradisi dan warisan turun temurun dari nenek moyang.

Sementara mindset atau cara berpikir masyarakat Kota Balikpapan, mencari penghidupan dengan bekerja di perusahaan minyak dan gas (Migas) maupun pertambangan. Walaupun ada juga yang menjadi pengusaha bidang lainnya.

“Jadi kami mau mengubah mindset warga. Jangan hanya jadi pekerja saja, tapi dengan menjadi entrepreneur salah satunya pengusaha batik sehingga dapat menciptakan lapangan kerja.

Ya dengan menggali bakat bidang membatik. Itu yang harus diasah, digali dan menghasilkan. Itulah yang kami harapkan,” imbuhnya.

Selain itu, dengan memanfaatkan perkembangan Kota Balikpapan yang saat ini menjadi penyangga Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, maka diharapkan masyarakat dapat melihat peluang dunia mode sebagai salah satu bidang paling berpotensi untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat.

“Selain menumbuhkan dan mengembangkan jiwa seni, kami juga berharap akan muncul para desainer muda lainnya di bidang batik.

Agar bisa mendongkrak pertumbuhan industri kreatif melalui UMKM,” pungkasnya. (*)

To Top