20 November 2022, barulah ada keberangkatan umrah sekitar 45 orang jemaah menggunakan pesawat Garuda Indonesia.
Itupun pesawat terlebih dahulu mengangkut penumpang jemaah umrah dari Bandara Internasional Soekarno Hatta. Baru kemudian menuju Bandara Kertajati untuk selanjutnya bertolak menuju Arab Saudi.
“Dan ini tentu mengorbankan sebagian besar tamu Allah SWT yang akan meluncur menuju Arab Saudi karena perjalanan harus memutar melalui Bandara Kertajati,” kata BHS.
BHS juga menyayangkan, saat pemberangkatan jemaah umrah untuk kali pertama, tidak dilepas oleh pejabat tertinggi struktural Kementerian Perhubungan. Termasuk pimpinan pejabat provinsi dan daerah.
“Kalau dilihat dari sedikitnya minat masyarakat Jawa Barat untuk menggunakan bandara tersebut termasuk airline maka sebenarnya bandara ini dibangun dengan studi kelayakan dan perencanaan yang buruk.
Kementerian Perhubungan serta Pemerintah Provinsi Jawa Barat harus bertanggung jawab atas kesalahan tersebut,” tegas BHS.
