KOTAKU, BALIKPAPAN-Anggota DPR-RI periode 2014-2019 Bambang Haryo Soekartono, menyayangkan Bandara Kertajati di Majalengka, Jawa Barat yang dibangun dengan anggaran Rp2.6 triliun tidak dimaksimalkan penggunaannya sebagai bandara komersil.
Bahkan bandara itu sempat vakum sekitar tiga tahun. Dalam keterangan tertulis yang disampaikan, Jumat (25/11/2022), penerima nominator Anggota DPR-RI teraspiratif tahun 2019 ini menjelaskan, bandara tersebut berdiri di atas lahan seluas 1.800 hektare. Sama dengan luas areal Bandara Soekarno-Hatta saat ini.
“Berarti untuk bandara tersebut telah dikorbankan areal lahan pertanian yang sebelumnya bisa menghasilkan sekitar 40 ribu ton beras bila per hektarenya 8 ton untuk tiga kali panen.
Dan saat inipun masyarakat seluruh Indonesia dan Jawa Barat harus memberikan subsidi untuk operasional bandara tersebut, yaitu Rp6 miliar untuk biaya perawatannya dan listrik Rp450 juta per bulan.
Padahal bandara tersebut pemanfaatannya sangat minim untuk kebutuhan transportasi publik dan bahkan mendekati zero untuk pemakaiannya,” terangnya menggebu.
Lebih disayangkan lagi, lanjut pemilik sapaan akrab BHS ini, penggunaan bandara tersebut untuk umrah mengalami pembatalan, 7 November 2022 lalu.
