Metro

BI-Disdikbud Balikpapan Susun Edukasi Cinta Rupiah Masuk Kurikulum

Suasana workshop penyusunan modul ajar edukasi CBP Rupiah (kotaku.co.id/ist)

KOTAKU, BALIKPAPAN-Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Kota Balikpapan menggelar Workshop Penyusunan Modul Ajar Edukasi Cinta Bangga Paham (CBP) Rupiah, selama tiga hari, yakni 10-12 Juni 2024, di Hotel Four Point Balikpapan.

Kegiatan merupakan upaya memperkuat edukasi CBP Rupiah, bekerja sama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Balikpapan.

Acara dibuka Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan Mahdi Abdillah, dan dihadiri para koordinator pengawas PAUD dan TK, SD dan SMP Disdikbud Kota Balikpapan.

Dengan menghadirkan narasumber, penerbit media guru, serta tim penulis yang terdiri dari perwakilan guru PAUD, TK, SD, serta SMP, yang direkomendasikan Disdikbud Kota Balikpapan.

Mahdi Abdillah menyampaikan, kegiatan ini merupakan upaya memperkuat literasi dan penetrasi edukasi CBP Rupiah, khususnya kepada anak didik jenjang SD dan SMP.

“Perlu dilakukan harmonisasi dengan dunia pendidikan Kota Balikpapan.

Maka Bank Indonesia Balikpapan bersama Disdikbud Kota Balikpapan selanjutnya berkolaborasi melakukan terobosan,” ujar Mahdi Abdillah, melalui keterangan tertulis, Jumat (14/6/2024).

CBP Rupiah merupakan literasi dengan tujuan bangga menggunakan rupiah sebagai alat pembayaran resmi. Sekaligus tidak menggunakannya secara serampangan dan menggunakan secara bijaksana.

Dijelaskan, terobosan itu antara lain, inisiasi kerja sama dalam hal penyusunan bahan ajar edukasi CBP Rupiah, yang nantinya diimplementasikan dalam Fase A, yakni kelas I dan II jenjang SD.

Kemudian Fase B, yakni kelas III-IV, Fase C, kelas V-VI, serta Fase D diperuntukkan kelas VII-IX jenjang SMP.

Selain itu, untuk meletakkan dasar dan pengenalan edukasi CBP Rupiah semenjak usia dini, maka tim teknis dan penulis sepakat untuk memasukkan edukasi CBP Rupiah untuk Fase Pondasi. Yakni PAUD dan TK.

“Bahan ajar yang disusun, nantinya akan diintegrasikan dengan mata pelajaran yang beririsan.

Seperti IPS, Bahasa Indonesia, PKn, P5, dengan materi Kebanksentralan Dasar, Sistem Pembayaran, dan CBP Rupiah,” ulasnya.

Di samping itu, penyusunan bahan ajar akan tetap memperhatikan level kognitif anak didik, bergaya naratif, bahasa yang mudah dimengerti, relevan, spesifik, serta tidak memberatkan tenaga pengajar dalam proses penyampaiannya.

Sementara itu, Kepala Disdikbud Kota Balikpapan Irfan Taufik menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada KPw BI Kota Balikpapan dan seluruh tim penulis, dalam upayanya menyusun materi pembelajaran terkait edukasi CBP Rupiah bagi anak didik.

“Penyusunan bahan ajar ini adalah ilmu yang bermanfaat dan berguna untuk masa mendatang,” ucap Irfan.
(*)

To Top