
KOTAKU, BALIKPAPAN-Dengan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) skala mikro, kasus penyebaran Covid 19 di tingkat RT diklaim menurun. Saat ini zona RT di wilayah Balikpapan hanya zona kuning sebanyak 155 RT dan selebihnya zona hijau, artinya menunjukkan tanda-tanda progres di lapangan yang baik di tingkat RT.
“Konsep PPKM mikro itu pertama, kami wajib mengetahui siapa yang terpapar di setiap warga. Nah setelah kami ketahui, berarti penularan bisa diproteksi sedemikian rupa secepatnya. Itu terjadi penularan, karena kami tidak tahu yang terpapar sehingga menularkan ke mana-mana,” jelas Kepala Satpol PP Zulkifli di Balai Kota, Senin (8/3/2021).
Adanya PPKM mikro secara bersama-sama memperhatikan PPKM di tingkat kota, RT, tim yang ada di kelurahan. Jadi setiap orang yang terpapar dikirim cepat datanya, kemudian dilakukan isolasi. “Jadi RT yang bersangkutan betul-betul mengetahui warganya melakukan isolasi, apakah di embarkasi atau di rumah pribadi,” ungkapnya.
Selanjutnya, ada kerja sama yang baik seperti halnya langsung dilakukan tracing. “Siapa sih kontak eratnya langsung kerja sama dengan RT, lapor ke lurah juga dan lapor ke Puskesmas langsung dilakukan tracingnya. Jadi ini sangat baik cara penanganannya, penanganan ini yang kami perlukan untuk memutus rantai penyebaran yang lebih luas terhadap orang yang terpapar,” serunya
Semenjak diberlakukan PPKM skala mikro ini yang sudah berjalan menuju empat minggu ini menuju yang baik. Seperti halnya sekarang ruang isolasi covid di rumah sakit sudah berkurang, termasuk angka kematian dan angka terpapar juga sudah menurun. “Jauh dari angka sekitar 800 kasus per minggu, menjadi 500 dalam minggu ini. Turun sekitar 26 sampai 27 persen,” urainya.
Terkait pelaksanaan kegiatan percontohan RT itu adalah yang memang mempunyai keunggulan dalam menangani Covid-19. Seperti contohnya terhadap warga terpapar melakukan urunan, memberikan bantuan kebutuhan pokok sampai bahkan ada yang memberi dana semacam dana santunan.
“Itu sudah kami sampaikan dengan RT yang lain, bisa dijadikan model. Memang kami belum menetapkan yang mana model yang dijadikan sebagai contoh. Karena kami melihat setiap RT itu kurang lebih saja, setiap RT punya keunggulan tersendiri tetapi penanganannya sama, kami juga jangan terjebak dalam pilot projek, kami inginnya semua RT siap menangani,” paparnya.
Sedangkan PPKM kota tetap berjalan terus termasuk di wilayah berjalan bersama tim gabungan untuk tetap menjalankan razia setiap hari, baik di pasar, kafe termasuk fasilitas umum. “Sekarang ini penindakan sudah jarang, karena kesadaran masyarakat sudah tinggi tapi tetap keliling terus,” pungkasnya.(*)
