
KOTAKU, BALIKPAPAN-Komisi IV DPRD Kota Balikpapan mendukung program Pemerintah Kota Balikpapan dalam mewujudkan pembangunan fasilitas Ruang Bermain Ramah Anak (RBRA).
Dengan kehadiran area itu, diharapkan anak-anak tidak lagi berfokus pada gawai dan lebih memilih bermain di ruang terbuka.
Seperti diketahui, saat ini sudah ada tiga lokasi RBRA di Balikpapan, yakni Taman Bekapai, Taman Wiluyo Puspoyudo II dan Taman Tiga Generasi.
Sekretaris Komisi IV DPRD Balikpapan Muhammad Hamid mendorong agar tempat permainan tersebut bisa dihadirkan di setiap kecamatan di Kota Minyak.
“Semoga usulan kami ini bisa dibangun di setiap kecamatan,” kata Bang Midun sapaan karibnya, usai Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB), Rabu (20/11/2024).
Menurutnya, keberadaan RBRA sangat berguna untuk menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi anak-anak.
Sehingga untuk pembangunan nantinya akan dilakukan secara bertahap dengan mempertimbangkan alokasi anggaran yang tersedia.
“Nah setelah terwujud di setiap kecamatan, kami juga akan dorong agar dibangun di setiap kelurahan sampai tingkat RT secara bertahap,” ujar Bang Midun.
Senada, Kepala DP3AKB Balikpapan Heria Prisni mengatakan, taman tersebut sangat bermanfaat bagi tumbuh kembang anak.
Tak hanya anak yang bisa bermain sepuasnya, orang tua pun tak perlu khawatir untuk mengeluarkan bujet yang berlebihan.
“Ya paling tidak, taman bermain itu ada di setiap kecamatan. Jadi dengan bermain di sana, anak-anak akan melepaskan handphone dan dapat bersosialiasi demi membentuk karakter anak,” kata Heria.
Kendati demikian, Heria mengaku untuk membangun RBRA lainnya, kini DP3AKB tidak lagi memiliki anggaran karena sudah digelontorkan untuk kegiatan prioritas. Sehingga diharapkannya ada alokasi dana dalam APBD Perubahan nanti.
“Jadi untuk membangun lagi, kami sudah tidak ada dana. Dan semoga nanti DPRD mau membantu dalam anggaran perubahan,” harapnya.
Kendati begitu, Heria mendorong adanya kolaborasi pihak swasta, melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) untuk ikut membantu pengadaan Ruang Bermain Ramah Anak.
“Masa CSR tidak mau bantu kita. Kan mereka buka usaha di kota ini,” tegasnya.
Dalam rencana pembangunan Ruang Bermain Ramah Anak, Heria memproyeksikan bisa terbangun pada tahun 2026.
Taman itu nantinya tidak hanya membuat permainan perosotan, ayunan, jungkit-jungkit dan sebagainya, namun juga memperkenalkan permainan tradisional.
“Jadi supaya putra-putri kita juga mengenal permainan tempo dulu dan tidak melupakan sejarah mainan ibu dan ayahnya,” pungkasnya. (*)
