Dalam upaya pemenuhan kebutuhan elpiji, Pertamina juga menyiapkan lembaga penyalur yakni agen PSO sebanyak 255, 10.690 pangkalan PSO, 70 agen Non PSO dan 2.424 sub agen Non PSO di seluruh wilayah Kalimantan.
Langkah antisipatif lainnya, yakni menginstruksikan agen-agen untuk melalukan pengisian elpiji Non PSO ke Modern Outlet seperti indomaret dan SPBU sebagai outlet penjualan elpiji.
“Pertamina juga berkoordinasi dengan instansi terkait guna memperlancar distribusi elpiji jika terjadi hambatan di lapangan,” imbuhnya.
Lain halnya dengan avtur, selama Ramadan dan menjelang Idulfitri 1441 H cenderung turun sebesar 78,77 persen dibanding konsumsi normal bulanan atau sebesar 97,46 KL per bulan dari 459 KL per bulan untuk wilayah Kalimantan.
Penurunan tersebut juga dikarenakan akibat pandemi Covid-19 yang menyebabkan terbatasnya operasional maskapai komersial. Kendati demikian, ia menegaskan, ketahanan stok avtur tetap dilakukan di sembilan Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU). Diprediksi peningkatan konsumsi avtur akan meningkat Juni mendatang sejak pemberlakuan New Normal terlaksana. (*)
