
KOTAKU, BALIKPAPAN-Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Balikpapan Subari, jaring aspirasi masyarakat melalui reses masa persidangan III tahun 2021 di wilayah RT 91 Kelurahan Manggar, Rabu (7/10/2021) malam.
“Saya sengaja reses di RT 91 karena di sini komplek masalah, terutama banjir. Balikpapan Timur pusat banjir itu ada di sini, jadi saya berharap ada solusinya,” jelasnya dengan penuh semangat saat ditemui usai kegiatan reses.
Subari mengatakan banjir yang terjadi di Manggar Sari ini semenjak adanya pembangunan jalan tol, yang akhirnya berdampak pada lingkungan. Untuk menindaklanjuti ini, akan melakukan peninjauan langsung bersama Dinas Pekerjaan Umum. Mengingat, visi misi wali kota salah satunya penanganan banjir.
Ya, memang anggaran yang disediakan untuk penanganan banjir fokus untuk Daerah Aliran Sungai Ampal. Namun, hal tersebut tidak mematahkan semangat. “Kami akan berusaha menggiring anggaran untuk bisa dialokasikan di Manggar Sari, karena banjir itu ada (sering terjadi, Red) di sini,” ulasnya kemudian.
Sementara itu, sebanyak tujuh RT telah sepakat menandatangani surat permohonan normalisasi yang akan diserahkan kepada Dinas Pekerjaan Umum untuk segera direalisasikan secepatnya. “Harapan kami ke depannya saat banjir (dinas) PU turun ke lapangan, jangan menikmati di belakang meja saja. Mudah-mudahan dengan surat yang kami berikan bisa di follow up,” terang Edi Wahyudi RT 60 dengan lantangnya.
Begitu pula warga RT 59 Sugiyanto berharap pada saat pengerjaan proyek pemerintah dikontrol hasil pengerjaannya. Khususnya Dinas PU di antaranya pengerjaan drainase, semenisasi banyak dimainkan. “Tolong dikontrol, itu uang rakyat. Aspirasi rakyat itu didengarkan,” ungkapnya.
Termasuk penyampaian pembubaran lokalisasi dan sabung ayam yang disampaikan warga RT 92 Haris. Pasalnya, itu akan mempengaruhi masa depan anak-anak sekitar. “Mohon disampaikan (Forkopimda), kami selamatkan generasi muda. Kami semua dukung apabila dibubarkan,” serunya.
Subari menanggapi terkait lokalisasi dan sabung ayam dengan memberikan dukungan. Pasalnya, lokasi ini bercampur dengan rumah warga yang saat ini padat penduduknya. Sehingga berpengaruh pada lingkungan sekitar yang akan berdampak buruk terhadap generasi penerus. “Saya sangat prihatin. Minimal ini harus dipindahkan. Semoga nanti bapak wali kota ada solusinya,” pungkasnya.(*)
