Metro

Tinjau Super Garuda Shield 2022 di Balikpapan, Ini Pesan Panglima TNI

Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa beserta istri saat melihat prajurit US Army mendemonstrasikan salah satu teknologi yang dipunya (foto: kotaku.co.id/chandra)

Super Garuda Shield 2022 merupakan tahun ke-16 sejak digelar kali pertama tahun 2009.

Dalam kesempatan itu, Andika juga diperlihatkan teknologi lainnya milik US Army, yang lazim digunakan dalam simulasi pertempuran.

Teknologi itu akan dikenakan masing-masing prajurit, dipasangkan di area tubuh atas layaknya rompi. Termasuk dipasangkan di ujung senjata. Fungsinya sebagai sensor peluru yang terhubung dengan sistem komputerisasi. Sehingga ketika tertembak, sistem dengan mudah mendeteksi peluru yang berhasil mengenai sasaran. “Kenanya di dadakah, di perut, (laporannya) spesifik berupa lampu atau bunyi. Jadi walaupun pakai peluru hampa enggak bisa main-main,” jelas Andika kemudian.

Bukan tanpa alasan karena hasil latihan menjadi penilaian atas performa prajurit sebelum diterjunkan ke medan operasi. Apalagi tantangan dalam setiap medan operasi berbeda. Sehingga prajurit diharuskan berpikir taktis.

Karenanya, melalui Latma Super Garuda Shield, Andika berharap prajurit yang teribat agar saling berinteraksi dan saling berbagi pengetahuan. Termasuk memahami teknologi yang dimiliki kedua belah pihak. Sehingga bisa menambah wawasan baru. “Setiap latihan selalu ada pelajaran baru yang didapat. Tujuan utama tak hanya latihan tapi juga jadi media untuk berinteraksi dan networking kedua kompi akan semakin dekat,”

Selain teori dan interaksi yang digelar di Batalyon Infanteri Rider 600/Modang, peserta Latma Super Garuda Shield juga akan mengikuti latihan operasi serangan (field trainning exercise/FTX) dan latihan menembak senjata bantuan (life fire exercise/LFE) selama empat hari di Ambarawang. (*)

Pages: 1 2

To Top