




KOTAKU, BALIKPAPAN-Perkembangan Covid-19 di Balikpapan belakangan menunjukkan tren peningkatan yang cukup signifikan. Terbaru, Sabtu (25/4/2020), jumlah kasus bertambah dua. “Hari ini positif bertambah dua orang sehingga total menjadi 27 kasus di Balikpapan,” jelas Wali kota Balikpapan HM Rizal Effendi saat memberi keterangan pers di Balai Kota, Sabtu (25/4/2020).
Secara akurasi ia menyebut, pasien yang baru saja terkonfirmasi positif berusia 49 tahun berjenis kelamin laki – laki. Merupakan karyawan swasta, mempunyai riwayat sering bepergian ke Bogor dan Banjarmasin untuk kepentingan pekerjaan. Dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kanudjoso Djatiwibowo (RSKD) Balikpapan sejak 5 April 2020.

Sementara pasien positif lainnya, seorang perempuan berusia 19 tahun mempunyai riwayat kuliah di Jakarta dan dirawat di RSKD sejak 10 April 2020.
Dengan bertambahnya jumlah pasien positif tersebut, maka total Covid-19 di Balikpapan mencapai 27 kasus. Dari jumlah itu, enam dinyatakan sembuh dan satu meninggal dunia. Maka total pasien Covid-19 yang masih dirawat sebanyak 20 orang.
Selain itu, ada juga sejumlah pasien yang masih menjalani perawatan di rumah sakit. Berstatus Pasien dalam pengawasan (PDP) sebanyak 45 orang dan Orang dalam pemantauan (ODP) sebanyak 459 orang.
“Kami masih menunggu spesimen yang masih ada di BBLK (Balai Besar Laboratorium Kesehatan, Red) Surabaya sebanyak 44 orang dan spesimen dalam perjalanan sebanyak enam orang,” imbuhnya.
Ia pun mengimbau masyarakat tetap disiplin menjaga jarak, memakai masker, tetap di rumah, selalu mencuci tangan dan makan makanan bergizi. Masih berkaitan dengan upaya pencegahan sekaligus memutus rantai penularan, masyarakat juga diimbau untuk sementara tidak melaksanakan kegiatan keagamaan di rumah ibadah. Pasalnya hingga saat ini, masih ditemukan masyarakat yang melaksanakan secara berjamaah di tempat ibadah. Bahkan ditemukan sejumlah Pasar Ramadan yang dikembangkan warga. Padahal kegiatan yang menimbulkan kerumunan massa rentan terpapar virus Corona.
“Masyarakat harus disiplin karena kasus terkonfirmasi terus bertambah. Imbauan akan terus disosialisasikan dan pada saatnya, akan ada tindakan lebih tegas supaya tidak dilaksanakan karena kondisi yang sangat berat,” tegasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan dr A Sri Juliarty menyampaikan dalam menangani pasien Covid-19 terdapat sejumlah tantangan. Pertama, setiap pasien yang rata-rata di atas 50 tahun mempunyai penyakit penyerta. “Lama tidaknya penanganan satu kasus tergantung kondisi setiap orang dan terbentuknya imunitas tidak bersamaan,” ulasnya. Tantangan berikutnya yakni lamanya waktu yang dibutuhkan untuk mengetahui hasil pemeriksaan. Kondisi itu mempengaruhi penanganan yang akan ditempuh. “Hasil swab dari BBLK Surabaya 10 hari kemudian baru bisa diketahui. Sementara untuk menentukan tenaga medis tergantung hasil swab,” tukasnya.(*)
