KOTAKU, BALIKPAPAN-Kelurahan Margo Mulyo yang berlokasi di Kecamatan Balikpapan Barat, kini punya daya tarik baru yang mulai mencuri perhatian.
Adalah budidaya lebah madu. Ya, dengan dukungan berbagai pihak, Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) baru yakni Madumasan di lingkungan RT 20 sukses mengembangkan usaha madu yang tidak hanya bermanfaat bagi perekonomian warga, tapi juga berpotensi menjadi destinasi wisata edukasi.
Seperti yang disampaikan Lurah Margo Mulyo Aji Syarifah Nur Alifah dijumpai di sela peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN0) 2025 yang digelar Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Balikpapan di kawasan hutan mangrove Margo Mulyo, Kamis (27/2/2025).
“Saat ini, yang sedang berkembang di Margo Mulyo adalah budidaya madu oleh Pokdarwis Madumasan yang sudah mampu memproduksi sekitar 50 liter madu per bulan,” ujar Syarifah, sapaan akrabnya.
Yang menarik, lanjut dia menerangkan, usaha ini digagas oleh seorang pensiunan yang sebelumnya aktif dalam komunitas kesehatan. Alih-alih diam di rumah, dia memilih berkebun dan membudidayakan lebah madu, yang kini justru berkembang menjadi usaha menjanjikan.
“Dulunya aktif di komunitas stroke. Daripada tidak ada aktivitas, ia memilih untuk berkebun dan membudidayakan lebah. Kami sangat mendukung, termasuk dalam pengurusan administrasi dan koordinasi agar usahanya bisa semakin maju,” tambah Syarifah.
Tak hanya laris di lingkungan sekitar, produk madu Margo Mulyo kini mulai dipasarkan hingga ke Kampung Melayu. Kesuksesan ini juga didukung oleh berbagai inisiatif, termasuk bantuan bibit pohon Tabebuya dari PT Angkasa Pura untuk memperkuat ekosistem lebah.
Syarifah berharap program ini terus berkembang hingga bisa menjadi ikon wisata edukasi di Balikpapan Barat.
“Selain meningkatkan ekonomi warga, budidaya lebah madu juga menjaga keseimbangan ekosistem. Kami ingin Margo Mulyo dikenal luas sebagai tempat wisata edukasi yang unik dan bermanfaat,” pungkasnya. (*)
