Politik

Bukan Segitiga Emas, Apalagi Politik Dinasti

Hasanudin Mas’ud Menggema di Pilkada Kukar

H Hasanuddin Mas’ud

KOTAKU, SAMARINDA-Nama politisi Partai Golkar H Hasanudin Mas’ud mencuat dalam kontestasi politik untuk menduduki kursi orang nomor satu Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) lewat pemilihan kepala daerah (Pilkada) tahun 2020. Terkait itu, Ketua Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kaltim ini tak menampiknya. “Ada keinginan dari partai agar saya maju. Maka saat ini sedang dilakukan survei (internal sebelum mengusung calon). Jadi semua tergantung keputusan partai,” jawabnya ditemui di ruang kerjanya, Senin (21/10/2019).

Dia mengatakan, survei yang dilakukan internal partai saat ini merupakan tahap awal. Hasanuddin tidak sendiri karena ada sejumlah kader terbaik Partai Golkar lainnya yang turut disurvei. Sebut saja HM Syahrun yang akrab disapa Haji Alung hingga Sarkowi V Zahry.

Menilik lebih dalam, Hasanuddin menerangkan, sejalan dengan adanya dorongan partai, ada hal yang mengusik perhatiannya. Utamanya tentang kesejahteraan masyarakat Kukar. Sehingga penting untuk dilakukan perubahan demi kemajuan.

“Kukar merupakan kabupaten strategis memiliki 18 kecamatan dan kaya SDA (Sumber Daya Alam, Red) tapi kontras dengan kehidupan masyarakatnya karena terlalu tergantung dengan pasar global. 99 persen pemilik tambang merupakan orang luar, seperti Malaysia, China. Kalau pun ada orang Indonesia, pemilik juga orang luar Kaltim bukan lokal,” tuturnya memberi gambaran.

Di luar itu, menggemanya nama Hasanuddin meramaikan pesta demokrasi Pilkada Kukar seketika membentuk opini di sejumlah simpul masyarakat. Ada yang menyebut setiga emas hingga politik dinasti. Betapa tidak, sejumlah pejabat daerah di Kaltim merupakan adik kandungnya. Masing-masing, H Rahmad Mas’ud yang merupakan Wakil Wali Kota Balikpapan dan H Abdul Gafur Mas’ud yang tak lain Bupati Penajam Paser Utara. Bahkan dalam Pilkada serentak 2020 mendatang, H Rahmad Mas’ud santer dikabarkan akan kembali maju menuju pemilihan wali kota dan wakilnya.

Hebatnya lagi, ketiga daerah tersebut yang paling strategis. PPU yang kini dipimpin H Abdul Gafur Mas’ud merupakan lokasi Ibu Kota Negara (IKN) yang baru, begitu juga dengan Kukar, yang sebagian wilayahnya akan menjadi kawasan IKN. Sementara Balikpapan dapat dipastikan sebagai kota penyangga IKN yang baru.

Perihal itu, Hasanuddin membantahnya lantang. “Politik dinasti itu turun temurun dari orang tua. Sedangkan yang kami raih, dilandasi kerja keras, banyak hal (kepentingan pribadi, Red) yang dikorbankan demi masyarakat dan yang terpenting semuanya melalui pemilihan bukan ditunjuk langsung,” lugasnya. Namun ia tidak memungkiri, dukungan keluarga besar kerap menyertai dalam setiap langkah politiknya. “Tunggu hasil survei partai aja. Yang jelas apapun keputusannya akan kami ikuti,” tuturnya tenang. (run)

To Top