
KOTAKU, BALIKPAPAN-Chelonia mydas alias penyu hijau ditemukan Kushardiyanto Priyoredjo, pemilik salah satu kafe di pesisir pantai Banua Patra Balikpapan, Selasa (16/5/2023).
Kangkung, sapaan akrabnya mengaku menemukan penyu itu hanya beberapa meter dari kafenya. Kondisi penyu sudah membengkak dan tidak bernyawa.
“Saya pas lagi bersih-bersih pantai, lihat (penyu, Red) sudah mati, posisinya telentang,” katanya saat diwawancarai di kafenya, Jumat (19/5/2023).
Dia juga melihat, hewan dilindungi itu terjerat tali seperti jaring dengan pemberat batu di sirip bagian kiri depannya.
“Itu seperti jaring rumpon yang diberi pemberat,” tuturnya.
Terpisah, Pengendali Ekosistem Hutan Muda Posda Gressya Sitompul mewakili Kepala Seksi Konservasi Wilayah 3 Balikpapan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kaltim mengaku, belum menerima laporan.
“Kami belum menerima soal adanya temuan bangkai penyu hijau di Pantai Benua Patra tersebut,” paparnya, saat dikonfirmasi.
Kawasan Teluk Balikpapan, kata dia sejatinya bukan habitat berkembang biak penyu hijau.
Penyu hijau dan penyu sisik biasanya hanya melintas di kawasan Teluk Balikpapan. “Dan bertelur di Derawan,” imbuhnya.
Disebutkannya, penyu hijau merupakan satu dari tujuh jenis penyu yang statusnya dilindungi.
“Kami meminta jika ada masyarakat yang menemukan satwa dilindungi untuk melaporkan melalui call center kami 081255484404,” pungkasnya. (*)
