
KOTAKU, BALIKPAPAN-Upaya Pemerintah Kota Balikpapan dalam memajukan ekonomi kerakyatan terus berlanjut, salah satunya melalui inovasi budidaya madu kelulut yang kini menjadi kebanggaan Kelurahan Telaga Sari, Balikpapan Tengah.
Program ini dilaksanakan berkat kolaborasi Kelurahan Telaga Sari dengan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) yang didukung oleh Corporate Social Responsibility (CSR) dari Pertamina Hulu Kalimantan Timur (PHKT).
Sekretaris Kelurahan Telaga Sari Kamsani, menyampaikan perkembangan positif ini saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (28/10/2024).
Menurutnya, madu kelulut saat ini semakin diminati masyarakat luas dan telah dipasarkan secara online.
Hal ini terbukti dari permintaan konsumen yang terus meningkat dan mengakibatkan stok madu kelulut cepat habis.
“Madu kelulut kini sudah menjadi produk unggulan. Penjualan secara online ramai, dan permintaan begitu tinggi sehingga kami kesulitan memenuhi stok untuk penjualan manual,” ungkap Kamsani.
Dia menceritakan, proyek budidaya madu kelulut ini awalnya tersebar di beberapa titik hutan di Balikpapan, namun mengalami kendala karena aktivitas pembakaran sampah yang kerap mengganggu koloni lebah.
Oleh karena itu, sejak tahun 2023, budidaya ini difokuskan di hutan kota Telaga Sari.
Upaya ini berhasil menciptakan kondisi lingkungan yang lebih stabil dan aman bagi koloni lebah, sehingga produksi madu meningkat signifikan.
“Dulu memang sempat terkendala, karena banyak warga yang masih melakukan pembakaran sampah di sekitar hutan.
Namun, setelah berfokus di hutan kota Telaga Sari, Alhamdulillah hasilnya kini memuaskan,” terang Kamsani.
Kamsani berharap, budidaya madu tidak hanya menghasilkan produk madu kelulut, tetapi juga dapat dikembangkan menjadi produk lain yang bernilai tambah.
Harapannya, ini akan semakin memperkuat perekonomian para petani dan pelaku UMKM yang terlibat dalam usaha budidaya madu.
“Panen madu ini rutin, tapi kami berharap nantinya bisa menghasilkan produk turunan lain. CSR PHKT juga terus melakukan pembinaan kepada para petani lebah kami agar bisa mengembangkan UMKM ini ke arah yang lebih luas,” tambahnya.
Dengan adanya pembinaan dan dukungan dari CSR PHKT, Kamsani optimis produk madu kelulut dari Telaga Sari dapat menjadi produk khas Balikpapan yang mampu bersaing di pasar nasional.
Inovasi ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi UMKM lainnya, sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar.
Melalui budidaya madu kelulut, Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan melalui Kelurahan Telaga Sari berhasil memberikan dampak positif pada perekonomian lokal serta memanfaatkan potensi hutan kota dengan optimal.
Program ini sejalan dengan visi kota untuk terus mendukung UMKM lokal dalam menciptakan produk unggulan yang mampu bertahan di tengah persaingan pasar. (*)
