Metro

Menanti Strategi Jitu Pemkot Balikpapan Minimalkan Risiko Kecelakaan Simpang Rapak

Situasi simpang Rapak dipadati masyarakat, beberapa saat setelah terjadi kecelakaan lalu lintasv(kotaku.co.id/januar)

KOTAKU, BALIKPAPAN-Lagi dan lagi. Kilometer (Km) 0 Jalan Soekarno Hatta Balikpapan atau simpang Rapak kembali menelan korban jiwa.

Rabu (24/5/2023) malam, kecelakaan lalu lintas yang melibatkan truk kontainer kembali terjadi.

Kecelakaan yang terjadi sekira pukul 22.40 Wita itu melibatkan truk kontainer yang diduga hilang kendali dan meluncur tajam dari turunan Rapak.

Kecelakaan terjadi menjelang larut malam, sehingga tak banyak pengendara yang melintas di kawasan itu.

Tetap saja menimbulkan korban jiwa. Truk kontainer tersebut menabrak seorang pengendara roda dua hingga merenggut nyawanya. Truk terhenti saat menabrak sebuah bangunan tepat di depan Rapak Plaza.

Kata lagi dan lagi itu bukan hanya kiasan belaka. Pasalnya, peristiwa kecelakaan lalu lintas di kawasan itu sudah berulang kali terjadi. Tercatat sejak tahun 2009 hingga Mei 2023, sudah kali kelima belas kecelakaan lalu lintas terjadi di kawasan itu.

Peristiwa itu memantik perhatian Wali Kota Balikpapan H Rahmad Mas’ud. Ia pun mendatangi lokasi kejadian saat mendengar kabar kecelakaan.

Mengenakan busana muslim lengkap dengan peci hitam, Rahmad Mas’ud mendatangi lokasi kejadian didampingi Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Balikpapan Adward Skenda Putra.

Wacana pembangunan jalan layang kembali menyeruak pasca kecelakaan tersebut. Karena konon jalan layang dipercaya sebagai alternatif yang dapat mengurangi risiko kecelakaan di simpang Rapak. Terkait itu Rahmad Mas’ud angkat bicara.

“Sudah dikomunikasikan dengan PUPR kemarin (pasca kecelakaan tahun 2021). Katanya belum perlu,” katanya.

Maka jangka pendek pun ditempuh Pemkot Balikpapan yakni dengan melebarkan sisi kiri jalan tersebut, sekitar 5,8 meter.

“Jangka panjangnya mungkin flyover kami minta untuk disiapkan, karena ini jalan negara,” tuturnya.

Kendati hanya langkah jangka pendek, namun Pemkot Balikpapan tetap berupaya maksimal. Dua hari sebelum insiden, Dishub juga melakukan rekayasa jalur lalu lintas di kawasan tersebut.

Rekayasa lalu lintas dilakukan dengan memasang road barrier atau pemisah untuk kendaraan bertonase besar dan kendaraan kecil. Pemisah itu terpasang beberapa meter setelah melewati Hotel Mahakam atau tepatnya dari titik awal jalan yang dilebarkan.

“Ini (rekayasa jalur lalu lintas) merupakan salah satu rekomendasi dari forum lalu lintas,” kata Adward Skenda Putra, menambahkan.

Program ini pun sudah dilakukan uji coba 24 jam sebelum insiden terjadi. Berdasarkan analisanya, jika tanpa pemisah maka bisa saja kecelakaan itu menimbulkan jumlah korban lebih dari satu orang.

Kendati demikian, Dishub tetap melakukan evaluasi. “Nanti kajian datanya kami lengkapi lagi,” sambungnya.

Selain itu, Dishub juga akan melakukan penertiban dimulai dari Kilometer 13 Jalan Soekarno Hatta, khususnya terkait kondisi kendaraan.

Apalagi ternyata hasil uji kir truk yang terlibat insiden kecelakaan di Rapak, dikabarkan sudah kedaluwarsa atau habis masa berlakunya.

“Kami baru saja rapat untuk razia kir hari ini, eh malah kejadian,” pungkasnya. (*)

Print Friendly, PDF & Email
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

To Top