KOTAKU, BALIKPAPAN-Perumda Tirta Manuntung Balikpapan (PTMB) hampir merampungkan proyek peremajaan pipa transmisi air sepanjang Jalan MT Haryono, dari simpang Beller hingga Jalan Agung Tunggal.
Saat ini, progres proyek telah mencapai 90 persen dan hanya menyisakan pekerjaan akhir berupa perapihan bekas galian sepanjang 2 Kilometer (Km).
Direktur Utama PTMB Yudhi Saharuddin menyampaikan, bahwa proyek ini ditargetkan selesai November 2024.
Menurutnya, peremajaan pipa dilakukan karena pipa lama sudah berusia lanjut, rentan korosi, dan sering mengalami kebocoran.
“Secara ekonomis, usia pipa ini sudah habis sehingga perlu peremajaan. Kami melakukan mengganti secara bertahap di area prioritas sesuai arahan dari Kementerian PUPR kepada seluruh PDAM di Indonesia,” ujar Yudhi dalam sebuah kesempatan.
Pembaruan pipa transmisi ini bertujuan untuk meningkatkan layanan distribusi air kepada pelanggan.
Hasilnya sudah terlihat. Angka kehilangan air atau Non-Revenue Water (NRW) berhasil ditekan dari 34 persen menjadi 25 persen.
“Kondisi pipa yang lebih baik membuat distribusi air kepada pelanggan lebih maksimal,” tambahnya.
Untuk proyek ini, PTMB menggunakan pipa dari stok persediaan tanpa mengandalkan dana penyertaan modal, tetapi dari anggaran internal PTMB.
“Kami memiliki stok pipa untuk memastikan perbaikan bisa dilakukan cepat saat terjadi kebocoran. Biaya pengerjaan pipa transmisi ini mencapai sekitar Rp1 miliar,” jelas Yudhi.
Pipa baru yang dipasang terbuat dari bahan karet yang lebih tahan lama dan anti-korosi, berbeda dengan pipa lama berbahan baja yang rawan bocor.
Selain itu, Yudhi mengungkapkan bahwa ada beberapa titik pipa distribusi lain yang juga memerlukan peremajaan.
Namun, penggantian secara masif perlu dilakukan secara bertahap untuk menjaga kestabilan distribusi air.
PTMB berencana melanjutkan proyek penggantian pipa transmisi tahun depan, mencakup beberapa titik utama, seperti jalur dari Jalan Agung Tunggal hingga Balikpapan Baru, Grand City, serta dari Kilometer 12 hingga Kilometer 8. “Kami akan melakukan pengecekan pada titik-titik yang memerlukan perbaikan. Penggantian pipa transmisi sangat penting karena setiap kebocoran langsung berpengaruh pada produksi Instalasi Pengolahan Air (IPA),” pungkasnya. (*)