KOTAKU, BALIKPAPAN-Penangunan kasus stunting menjadi prioritas Pemerintah Kota (Pemkot) melalui Kelurahan Telaga Sari, Kecamatan Balikpapan Tengah.
Ya, program yang menyasar bayi lima tahun (Balita) dan ibu-ibu menyusui itu, sejatinya hanya diberikan kepada keluarga yang kurang beruntung atau tidak mampu.
Dalam upaya pencegahan gizi rendah tersebut, Sekretaris Lurah Telaga Sari Kamsani terus berkomitmen memberikan bantuan asupan gizi gratis dalam program Pemberian Makanan Tambahan (PMT). Bahkan, kata dia, program itu sudah berjalan sejak tahun 2022 lalu.
“Jadi sebelum ramai-ramainya stunting, kami sudah melaksanakan. Dan sekarang pun masih berlanjut,” ungkap Kamsani baru-baru ini, saat ditemui di ruang kerjanya.
Dalam PMT, lanjutnya, penerima manfaaat akan diberikan makanan untuk kebutuhan konsumsi selama sepekan. Dan penyalurannya dilakukan seminggu sekali, dengan membagikan sayur-sayuran, daging hingga telur.
“Tim menyetokkan makanan selama seminggu kepada keluarga miskin (Gakin) tersebut. Dengan harapan kebutuhan itu bisa dimasak dan dikonsumsi selama sepekan,” harap Kamsani.
Namun begitu, Kamsani mengaku ada dilematis dalam penyaluran bantuan. Yang mana tadinya diharapkan hanya dikonsumsi oleh si anak atau sang ibu, tapi mau tidak mau juga dimakan oleh keluarga lain yang tinggal serumah.
“Dikarenakan si anak dan ibu menyusui tidak tinggal sendiri di dalam rumah, jadinya makanan itu juga dikonsumsi oleh keluarga lain. Sebab memang mayoritas yang kami bantu itu dari keluarga tidak mampu,” ulasnya.
Kamsani menambahkan, untuk anak-anak stunting dan rawan kekurangan gizi dari keluarga terbilang mampu, juga diakomodir. Menurutnya, kasus tersebut disebabkan pola asuh yang salah, sehingga tetap ditindaklanjuti dengan memberikan edukasi.
“Alhamdulillah program kami ini berjalan. Cuma kendalanya, kader-kader kami dari pekerja sosial ini tidak menerima upah. Nah ini yang coba kami usulkan agar minimal kader-kader posyandu ini ada dana operasionalnya,” tuntasnya.
Adapun kegiatan ini juga melibatkan pihak lain. Yakni Kelurahan Telaga Sari berkolaborasi bersama Pertamina Hulu Kalimantan Timur (PHKT) dan Puskesmas di sekitarnya. (*)