Berdasarkan hasil peninjauan belum sesuai dengan hasil RDP sebelumnya, dampak banjir masih dirasakan sampai dalam ruang kelas, sehingga Komisi III DPRD Balikpapan berencana melakukan RDP untuk kali kedua dengan Pertamina RU V, supaya sekolah GPIB bisa belajar mengajar dengan nyaman.
“Yang menjadi catatan itu air meluap sesuai (informasi) dari kepala sekolah, dari sedimen dan drainasenya, itu yang harus dibenarin lagi supaya air mengalir baik, tidak meluap. Dan jalan paving block ini yang dia punya minta pertanggungjawaban dari Pertamina untuk dipasangkan lebih baik, karena kalau anak sekolah lewat sini becek dan penuh debu,” urainya.
Menurutnya, jangan sampai proyek nasional ini juga menggangu masyarakat, apalagi masa pandemi Covid 19. “Kasihan generasi kalau terhirup udara yang tidak baik,” tegasnya.
Peninjauan keempat dilakukan di Pasar Pandansari terkait fasilitas umum yang digunakan untuk berjualan oleh para pedagang. “Kami selaku mitra dari Dinas Perhubungan agar fasilitas umum tidak dipakai, supaya para pengendara nyaman. Jika ada musibah kebakaran tidak bisa lewat, semua terganggu,” jelasnya.
Dengan adanya tindakan ini, Pasar Pandansari dapat berubah sesuai dengan keinginan masyarakat walaupun memang sudah bertahun-tahun sulit untuk berubah, tetapi kalau tidak berjuang tidak akan ada perubahan. “Kami harus adakan pertemuan baik masyarakat yang berjualan di Pasar Pandansari maupun OPD terkait agar sama-sama menemukan solusi terbaik,” tukasnya.
