Metro

Asah Kesiapsiagaan, KPI Balikpapan Gelar Major Emergency Drill

“Ibu-ibu harap tenang, di bawah rumah ibu-ibu ada tumpahan minyak yang mudah terbakar dari areal kilang, agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan ibu-ibu kami evakuasi ke tempat yang lebih aman,” ucap salah seorang tim KSB kepada masyarakat.

Tak lama setelah itu, dua unit bus tiba untuk menjemput warga menuju posko di Diklat Pertamina Balikpapan yang menyediakan segala kebutuhan warga.

Sementara itu, GM PT Kilang Pertamina Indonesia (KPI) Unit Balikpapan Arafat Bayu Nugroho dalam keterangan pers menjelaskan bahwa telah terjadi kebakaran tangki LSPR D320 02B.

Pihaknya pun sudah menurunkan tim untuk menangani insiden tersebut. “Syukur Alhamdulillah ini sudah bisa kami kendalikan,” urainya seraya menenangkan.

Rupanya terbakarnya tangki LFLSPR D320 02B diikuti juga dengan tumpahan minyak yang berimbas kepada warga perumahan atas air.

“Itu juga sudah bisa kami kendalikan terutama dengan bantuan dari LLP Marine Pertamina dan fungsi lain yang terkait terutama dari pemerintah daerah,” terangnya.

Tak hanya itu, peristiwa tersebut membuat terjadinya paparan gas. “Dan kami sudah lakukan pengecekan di lapangan khususnya di kampung atas air,” imbuhnya.

Oleh karena itu pihaknya melakukan pendekatan kepada warga sekitar untuk evakuasi. “Arealnya sudah kami tetapkan sekitar ada puluhan warga dievakuasi,” jelasnya.

Untuk keperluan logistik dan kebutuhan dasar lainya juga sudah dipersiapkan dan terpenuhi. Diharapkan, warga bisa nyaman tinggal sementara di lokasi evakuasi sebelum balik ke rumah masing-masing.

Dalam penanganan itu, Pertamina juga sigap melakukan koordinasi dengan pihak terkait sehingga dalam waktu empat jam semua sudah tertangani.

“Kami juga ucapkan terima kasih kepada pihak-pihak terkait dari pemerintah daerah maupun aparat penegak hukum sehingga bisa kondusif,” ungkapnya.

Itulah skenario simulasi bencana bertajuk Major Emergency Drill Pertamina RU V Balikpapan. Tak main-main, simulasi level 2 ini melibatkan manajemen kantor pusat dan lintas sektor. Termasuk sejumlah masyarakat.

“Ini merupakan agenda tahunan yang dilakukan untuk mengecek kesiapan seandainya terjadi keadaan darurat,” ujarnya usai simulasi.

Dia berharap, ajang ini menjadi momentum dan menjadi referensi dalam meningkatkan keterampilan dan kesiapsiagaan. Apalagi skenario dibuat semirip mungkin dan melibatkan seluruh unsur. (*)

Print Friendly, PDF & Email

Pages: 1 2

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

To Top