KOTAKU, BALIKPAPAN-Mantan wali kota H Imdaad Hamid berpulang, Rabu (3/8/2022) dini hari di Jakarta dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Balikpapan, sore harinya. Kabar itu tentu menjadi duka bagi seluruh warga. Pasalnya almarhum yang dikenal sebagai Bapak Pembangunan itu memiliki begitu banyak prestasi yang diraih saat menjabat selama dua periode yakni 2001-2006 dan 2006-2011.
Meskipun telah tiada namun jasanya terus dirasakan oleh masyarakat hingga saat ini. Seperti yang diungkapkan Wakil Ketua DPRD Kota Balikpapan Budiono saat dijumpai saat takziah ke rumah duka yang terletak di Jalan Wiluyo Puspoyudo, Kelurahan Klandasan Ulu, Kecamatan Balikpapan Kota, Rabu (3/8/2022) siang saat menunggu kedatangan almarhum dari Jakarta.
“Jasa almarhum Imdaad Hamid masih dirasakan warga Balikpapan hingga saat ini. Di antaranya karena beliau, sampai hari ini rakyat menikmati (lingkungan yang lestari berkat) Perda yang melarang galian C atau aktivitas tambang di Kota Balikpapan,” kata Budiono kepada awak media.
Tak hanya itu, Imdaad Hamid juga merupakan pencetus konsep Madinatul Iman yang diluncurkan 3 Februari 2010.
Budiono menilai Imdad Hamid merupakan sosok yang santun, ramah dan tentunya penuh dengan nasehat-nasehat yang berguna untuk kemajuan Kota Balikpapan.
“Karena jasa besar almarhum Imdaad Hamid, menjadi dasar dari kebijakan-kebijakan pemimpin Balikpapan sampai saat ini terutama berkaitan dengan pelestarian lingkungan,” akunya.
Dia pun mengaku dekat dengan almarhum, apalagi saat itu menjabat Ketua PA GMNI Kota Balikpapan dan Kaltim. “Dekat dengan kami karena searah dan seperjuangan dengan kami,” jelasnya.
Budiono juga mengungkapkan kebanggaan atas kiprah almarhum Imdaad Hamid selama menjadi wali kota. Apalagi saat periode kedua sebagai wali kota berpasangan dengan HM Rizal Effendi, Imdaad Hamid diusung PDI P.
“Kami dari Fraksi PDI perjuangan dan seluruh jajaran anggota PDI Perjuangan Kota Balikpapan mengucapkan turut berduka cita yang sedalamnya. Semoga almarhum khusnul khotimah dan tentu jasa-jasa beliau terus dirasakan sampai hari ini,” tutupnya. (*)
