KOTAKU, BALIKPAPAN-Pandemi virus Corona mempengaruhi volume hewan kurban yang dipasok dari luar Kota Balikpapan menjelang Iduladha. “Biasa sudah banyak, biasa dari luar ribuan ini tidak sampai, karena faktor Covid 19 juga yang mungkin masuknya agak susah, terutama petugasnya atau supir atau pedagang harus swab, tapi tidak tahu perkembangan beberapa minggu ini,” ungkap Kepala Dinas Pertanian Perikanan dan Peternakan Balikpapan Heria Prisni di Balai Kota, Senin (6/7/2020).
Menurut pantauannya, hingga saat ini, baru 260 ekor sapi kurban yang didatangkan para pedagang, dari luar kota.
Adapun kebutuhan hewan kurban di Kota Balikpapan mencapai 3 ribu ekor sapi dan kurang lebih 1.500 ekor kambing. “Mungkin pedagang juga melihat ekonomi masyarakat sehingga mungkin juga mengurangi pengirimannya,” serunya. Selain dari luar daerah, sebagian hewan kurban juga berasal dari peternak lokal. Hingga saat ini jumlahnya mencapai 1.300 ekor sapi dan sekira 200 ekor kambing.
Dalam upaya pencegahan penularan Covid-19, ia menegaskan, dalam penjualan hewan kurban wajib mengikuti protokol kesehatan. “Kami berikan (surat) edaran, karena keterbatasan juga maka kami bicarakan sama Satpol PP ataupun dinas terkait, karena tidak mungkin kami dari segi kesehatan hewan tapi kalau penjualan kami imbau nanti ada koordinasi dengan dinas terkait,” jelasnya kemudian.
Yang jelas, lanjut dia menerangkan, sampai saat ini belum ada ditemukan kasus penularan virus Covid 19 dari hewan. Hal itu juga diperkuat dengan Surat Edaran Kementerian Pertanian (Kementan). Hanya saja pedagang dari luar daerah wajib melakukan swab. “Tanpa ada surat itu (keterangan negatif Covid-19, Red) kami tidak akan memeriksa kesehatan hewannya. Kami juga mengimbau kepada masyarakat, jangan membeli yang tidak ada stiker sehatnya,” terangnya.
Ya, setiap hewan kurban yang dinyatakan sehat akan dilabeli stiker. Stiker sehat biasanya berupa anting yang disematkan ditiap hewan kurban. (*)
